ZONA SURABAYA RAYA - Sebanyak 22 Bus Trans Jatim bakal beroperasi di wilayah Surabaya Raya, yang antara lain Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya menggunakan konsep sistem Bus Rapid Transit (BRT).
Terwujudnya Bus Trans Jatim ini adalah buah kerjasama Pemerintah Provinsi Jatim dan perusahaan moda transportasi Damri.
Seperti yang telah disebutkan, Bus Trans Jatim ini mempunyai tiga rute utama di wilayah Surabaya Raya, yakni Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
Terkait hal ini, Corporate Secretary Damri Akhmad Zulfikri mengungkapkan, ada sebanyak 22 armada yang beroperasi bertipe medium.
Baca Juga: Kedatangan 3 Unit Bus, Kapolda Jatim: Untuk Kelancaran Tugas Polri
Nantinya, kata Akhmad Zulfikri, 22 armada tersebut masih akan dibagi lagi dengan rincian, 20 unit bus akan beroperasi dan dua unit lainnya menjadi cadangan.
"22 Bus Trans Jatim bertipe medium ini nantinya akan dibagi, 20 bus akan beroperasi setiap hari dan 2 bus digunakan sebagai cadangan," kata Zulfikri dikutip dari Antara, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Baca Juga: Sasis Anyar Bus Hino RK280 Menjawab Regulasi Pemerintah Masalah Gas Buang Ramah Lingkungan
- Dari mana saja keberangkatan Bus Trans Jatim?
Menurut Zulfikri, Bus Trans Jatim bakal mulai berangkat dari Porong, Sidoarjo.
Lalu, Bus Trans Jatim akan bergerak menuju Kota Surabaya dan berakhir di Gresik.
Disebutkan pula, rute Bus Trans Jatim ini cuma melalui wilayah perkotaan di sepanjang Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
- Berapa tarif Bus Trans Jatim?
Selain itu, tarif untuk menumpang Bus Trans Jatim terbilang sangat murah dan terjangkau untuk para calon penumpang.
Pelanggan umum yang berniat menumpang Bus Trans Jatim bakal dikenai tarif Rp5.000, semetara kaum pelajar sebesar Rp2.500.
Tetapi, tiket Bus Trans Jatim ini hanya bisa dipesan secara online via aplikasi AJAIB.
Baca Juga: Nissan Diesel Legenda Bus Pelari yang Kini Disuntik Mati
Selain itu, para pelanggan yang ingin menikmati Bus Trans Jatim, harus memperhatikan jam layanan 04.40-21.00 WIB dengan jeda 15 menit sekali.
"Beroperasinya Trans Jatim ini semoga mampu memudahkan masyarakat Jawa Timur untuk melakukan mobilisasi di dalam kota atau kabupaten dengan nyaman, aman, dan selamat,” harap Zulfikri.***