HOS Tjokroaminoto Guru Bangsa Terhebat, Sebagai Raja Jawa Tanpa Mahkota

9 November 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi raja dalam permainan catur. /PIXABAY/Pexels

ZONA SURABAYA RAYA –  HOS Tjokroaminoto merupakan guru bangsa terhebat dari Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda bahkan menyebut Tjokroaminoto sebagai Raja Jawa Tanpa Mahkota.

HOS Tjokroaminoto lahir dengan nama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto yang kemudian dikenal dengan HOS Tjokroaminoto. Ia lahir di Ponorogo, Jawa Timur pada tanggal 16 Agustus 1882.

Atas jasa-jasa dan perjuangan HOS Tjokroaminoto, ia kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Melirik mengenai sejarah HOS Tjokroaminoto, ZonaSurabayaRaya.Com mengutip dari Instagram @surabayapunyacerita, 09 November 2021.

“Jika ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan berbicaralah seperti orator”. Begitulah pesan guru bangsa kita, HOS Tjokroaminoto.

Beliau adalah salah satu tokoh besar bangsa Indonesia yang sampai saat ini hampir tiada tertandingi dalam kepiawaian memproduksi generasi penerus pilihan. Beliau ini seperti “mesin” penghasil para pemimpin bangsa.

Baca Juga: Saking Cintanya, Pengusaha Ini Dimakamkan Bersama Mobil Kesayangan

Dari “sekolah kebangsaan” yang dirintisnya telah banyak lahir para tokoh-tokoh pemimpin dengan berbagai aliran pemikiran, dari yang mulai nasionalis, komunis, sosialis, religius, dan cabang pemikiran lain.

Mereka misalnya Soekarno dengan paham nasionalisnya, SM Kartosuwiryo yang menghendaki negara Islam, atau Alimin, Muso dan Semaun yang marxis.

Melalui pemikiran-pemikiran yang briliant. beliau telah menanamkan ajaran-ajaran pergerakan dan perlawanan kepada penjajah Belanda dengan sukses. Barang siapa berani berpikir untuk bergerak atau melawan maka kesengsaraan bahkan nyawa menjadi taruhannya.

Keadaan ini tentu merisaukan HOS Tjokroaminoto sehingga beliau memutuskan untuk bergerak dengan cara-cara khusus yang sukar dideteksi oleh belanda pada saat itu.

Strategi beliau tampak dalam salah satu quotes yang terkenal dalam ajaran pergerakan yaitu “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.”

Kelak di kemudian hari kita bisa menyaksikan sendiri bahwa ajaran tersebut ternyata efektif melahirkan manusia-manusia tangguh yang menjadi para pemimpin besar di negeri ini.

Pada tahun 1934, HOS Tjokroaminoto menghadiri kongres partai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun setelah menghadiri acara tersebut, ia kemudian jatuh sakit.Tak lama setelah itu, HOS Tjokroaminoto kemudian wafat pada tanggal 17 Desember 1934 di Yogyakarta.

Ia kemudian dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta. Selama hidupnya, HOS Tjokroaminoto sangat besar pengaruhnya bagi awal pergerakan kemerdekaan Indonesia dan juga bagi kaum pribumi kala itu.

Karena pengaruhnya yang begitu besar ia bahkan sebut-sebut sebagai “Ratu Adil”. Bahkan Belanda menyebut HOS Tjokroaminoto sebagai De ongekvoonde koning van Java yang berarti Raja Jawa tanpa mahkota.***

Editor: Julian Romadhon

Tags

Terkini

Terpopuler