Yuni Puji Istiono, membelikan putra kembarnya itu dengan motocross mini.
Tetapi, semakin tumbuh besar, baik Bagus maupun Bagas rupanya tidak tertarik dengan motocross.
Alih-alih menggeber tuas gas, Bagas dan Bagus lebih memilih untuk menyepak bola.
Kecintaan Bagus dan Bagas dengan sepak bola berawal dari ada teman yang mengajak mereka gabung ke sebuah sekolah sepak bola (SSB).
"Bapak sih, ngebebasin aja," tutur Bagus.
Namun, kebebasan yang diberikan oleh Yuni Puji Istiono itu kepada anak-anaknya itu tidak didukung layaknya di bidang otomotif.
Terlebih, kata Bagus, dia dan Bagas selalu diantar sang ibunda ketika berlatih sepak bola di SSB.
Dalam perjalanannya, Bagus Kahfi menyebutkan kalau dia masih ingat pernah dibayar Rp 75 ribu untuk bermain di turnamen sepak bola level antar kampung alias tarkam.