Bawa Bendera Inggris, Atlet Muslim Bawa Pesan Lawan Rasis di Olimpiade Tokyo 2020

- 23 Juli 2021, 06:29 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dibuka pada Jumat malam, 23 Juli 2021, membawa isu soal gender dan rasisme
Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dibuka pada Jumat malam, 23 Juli 2021, membawa isu soal gender dan rasisme /REUTERS/Issei Kato/

ZONA SURABAYA RAYA - Kesetaraan gender dan melawan rasisme menjadi isu pada Olimpiade. Itu ditunjukkan dari sejumlah atlet berbeda latar belakang dengan membawa bendera negaranya.

Pada pembukan Olimpiade Jumat malam nanti, 23 Juli 2021, peraih medali emas dayung Mohamed Sbihi menjadi muslim pertama yang membawa bendera Inggris, bersama pelayar Hannah Mills.

Lalu atlet Australia Cate Campbell dan Patty Mills akan mengikuti Olimpiade keempatnya. Mills, pebasket yang bermain untuk tim NBA San Antonio Spurs, akan menjadi warga pribumi Australia yang terpilih membawa bendera di upacara pembukaan.

"Merupakan suatu kehormatan diundang menjadi pembawa bendera Tim Inggris Raya," kata Sbihi seperti dilasir Reuters yang dikutip dari Antara, Jumat 23 Juli 2021.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Putih, Warga Ampel Meyerah Tak Sanggup PPKM

"Berada dalam gerakan Olimpiade ini merupakan momen ikonik, orang-orang akan ingat gambaran itu," lanjutnta.

Komite Olimpiade Internasional mengubah aturan dan meminta setiap negara memilih dua pembawa bendera sebagai upaya meningkatkan kesetaraan gender di Olimpiade Tokyo.

"Ini adalah identitas, dapat menunjukkan siapa Anda ke seluruh dunia," timpal Mills.

"Ini adalah salah satu dari beberapa yang membuat Anda bangga tentang siapa diri Anda. Kami telah benar-benar datang dari jauh untuk olahraga Australia dan ini spesial."

Sedangkan kontingen Amerika Serikat akan dipimpin pebasket berusia 40 tahun Sue Bird dan atlet bisbol Eddy Alvarez yang berdarah campuran Kuba-Amerika.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x