Tragedi Kanjuruhan Terbesar ke 2 Dunia, Akankah Juragan 99 Mundur dari Presiden Arema FC seperti Azrul Ananda?

2 Oktober 2022, 21:00 WIB
Kerusuhan Kanjuruhan Terbesar ke 2 Dunia, Akankah Juragan 99 Mundur dari Presiden Arema FC seperti Azrul Ananda di Persebaya? /

ZONA SURABAYA RAYA- Crazy rich Malang, Gilang Widya Pramana atau dikenal Juragan 99 menjadi sorotan, menyusul kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Akankah Juragan 99 mundur dari posisinya sebagai Presiden Arema FC, seperti Azrul Ananda di Persebaya?

Seperti diketahui, Azrul Ananda menyatakan mundur dari CEO Persebaya usai tim yang dinakhodainya kalah dari RANS Nusantara FC, yang berbuntut kericuhan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS).

Namun kejadian di GDS tidak sampai menelan korban luka maupun korban jiwa. Sedang kerusuhan di Kanjuruhan mengakibatkan 127 orang suporter Arema FC meninggal dunia.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema FC atau LIB yang Salah? Menkopolhukam Mahfud MD Bocorkan Adanya Kejanggalan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 ini, menjadi tragedi terbesar kedua dalam sejarah kerusuhan di stadion sepak bola di dunia.

Dikutip dari laman footballgroundguide.com, Minggu, 2 Oktober 2022, tragedi pertama dengan jumlah korban jiwa terbesar terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964.

Saat itu, 326 orang tewas akibat kerusuhan di dalam stadion.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Telan Ratusan Suporter Tewas, Taisei Marukawa Ikut Berempati ke Persebaya: Saya Terkejut

Menyikapi kerusuhan di Kanjuruhan, Gilang Widya Pramana memilih sikap untuk menunggu hasil penyelidikan Polri maupun tim investigasi PSSI.

"Kami juga mendukung penuh pengusutan yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak-pihak untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahannya," kata Gilang Widya Pramana dikutip dari laman resmi klub.

Gilang juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh Aremania, masyarakat Malang dan semua yang terdampak akibat kerusuhan Kanjuruhan.

"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf kepada seluruh warga Malang raya yang terdampak atas kejadian ini," ucap dia.

"Saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," lanjut Juragan 99.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Korban Tewas Kericuhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan Bertambah Jadi 174 Orang

Sebagai langkah lanjutan, Gilang menginstruksikan jajaran manajemen Arema FC untuk berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan yang merawat para korban.

"Kami meminta agar diberikan pelayanan yang maksimal dalam penanganan korban luka-luka dan meminta pusat-pusat kesehatan untuk menyampaikan pembiayaannya kepada manajemen Arema," pungkas Gilang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap sejumlah kejanggalan pelaksanaan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Salah satunya yang diungkap Mahfud MD mengenai jadwal pertandingan dan kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: AREMA FC BABAK BELUR! Sudah Dikalahkan Persebaya, PSSI Sanksi Larangan Jadi Tuan Rumah hingga Liga 1 Berakhir

"Saya sudah dapat informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," ungkap Mahfud MD melalui akun Instagramnya @mahfudmd, Minggu 2 Oktober 2022.

Mahfud MD mengungkapkan sebelum digelar derby Jatim itu, Kepolisian sudah mengusulkan kepada panitia pelaksana (Panpel) Arema FC.

Pertama, kata Mahfud MD, megenai waktu pertandingan agar tidak digelar malam hari, melainkan sore hari.

"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam)," beber menteri asal Madura ini.

Baca Juga: USUT TUNTAS Kerusuhan di Kanjuruhan Malang yang Akibatkan 127 Suporter Arema FC Tewas, Iwan Bule: Mohon Maaf

Kedua, masih kata Mahfud MD, terkait kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan. Ia menduga suporter yang hadir melebihi kapasitas stadion.

"Jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat," ungkap pejabat yang juga ahli hukum tata negara (HTN) ini.

"Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000," lanjut Mahfud MD menjelentrehkan. 

[ KLIK DI SINI ]untuk mengikuti perkembangan berita terkait tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler