Menerima Hasil Pemilu dengan Lapang Dada: Panggilan Bersama untuk Kedamaian dari Kabaharkam

- 18 Maret 2024, 18:27 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024 di Kabupaten Sikka.
Ilustrasi Pemilu 2024 di Kabupaten Sikka. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Ade Riberu/Pixabay

ZONA SURABAYA RAYA - Dalam tengah-tengah keriuhan dan antisipasi jelang pengumuman hasil Pemilihan Umum 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, suara kebijaksanaan dan kedamaian ditekankan oleh seorang pemimpin yang memahami pentingnya stabilitas bagi negara. Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol. Fadil Imran, menjadi sosok yang menegaskan pentingnya menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.

"Kita semua harus bersatu menerima apa yang telah menjadi pilihan masyarakat, pilihan rakyat, sehingga dalam hal yang terkait dengan sengketa kepemiluan ada jalur-jalur penyelesaian sengketa melalui Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar Fadil Imran di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Senin, 18 Maret 2024.

Ketegasan Fadil Imran tidak hanya berbicara tentang penegakan hukum, tetapi juga membangun jembatan kesadaran dan penerimaan di antara masyarakat Indonesia. Dalam pernyataannya, dia memohon agar peristiwa-peristiwa tragis pasca-pemilu 2019 tidak terulang kembali, mengingat kerusuhan tersebut memakan korban jiwa dan merobek persatuan sosial.

Baca Juga: Gercep! PKB Bentuk Desk Pilkada Jatim 2024 Usai Menangi Pemilu di Jawa Timur, Ini yang Dicari

Pemilu 2024 dipandang sebagai momentum berharga untuk menunjukkan kedewasaan politik dan kematangan demokrasi bagi bangsa Indonesia. Fadil Imran menyampaikan harapannya agar hasil pemilu kali ini diterima dengan bijaksana, terlepas dari preferensi politik masing-masing individu.

Tidak hanya memberikan wacana, Polri juga telah mempersiapkan langkah-langkah konkret untuk menjaga keamanan selama proses pengumuman hasil pemilu. Satuan tugas (satgas) Polri, termasuk satgas preventif dan operasi mantap brata pusat, telah diposisikan untuk memastikan situasi tetap terkendali.

Fadil Imran menuturkan bahwa Polri telah mengantisipasi segala kemungkinan unjuk rasa atau kerusuhan yang mungkin terjadi setelah pengumuman hasil Pemilu 2024. Meskipun situasi masih kondusif hingga hari Senin, 18 Maret 2024, Polri mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian dan persatuan, terutama di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.

Dengan jumlah pemilih mencapai 204.807.222 orang, Pemilu 2024 menjadi salah satu yang paling besar dalam sejarah Indonesia. Dengan demikian, penerimaan hasil pemilu menjadi krusial untuk menjaga stabilitas dan kedamaian bangsa.

Peraturan KPU Nomor 3/2022 menetapkan bahwa rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 akan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024. Dalam momen ini, penting bagi seluruh warga negara Indonesia untuk menunjukkan sikap dewasa, mempererat tali persaudaraan, dan menjaga keutuhan negara, serta menghormati keputusan demokratis yang dihasilkan dari suara rakyat.***

Editor: Budi W

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x