ZONA SURABAYA RAYA - Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden (cawapres) yang tengah berkompetisi di Pemilu 2024, menekankan pentingnya transparansi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait peningkatan transaksi mencurigakan selama masa kampanye.
Tujuannya adalah agar proses berjalan adil dan tanpa prasangka terhadap pihak mana pun.
Menurut Muhaimin, keterbukaan dari PPATK akan memberikan pemahaman yang lebih jelas terkait transaksi-transaksi selama masa kampanye.
"Pokoknya silakan dibuka saja supaya fair, supaya tahu dan tidak ada prejudis (prasangka)," ungkapnya kepada wartawan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin 18 Desember 2023.
Dia juga menyatakan belum memiliki informasi lebih lanjut terkait dana untuk kampanye Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), apakah masuk atas nama tim atau perorangan.
"Saya belum tahu, saya belum tahu," tambahnya.
Baca Juga: MENGGELEGAR! UAS Siap Menangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024
Sebelumnya, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan peningkatan lebih dari 100 persen dalam laporan transaksi yang diduga berkaitan dengan pencucian uang selama kampanye Pemilu 2024 di semester II 2023.
Transaksi tunai dan transaksi mencurigakan menjadi fokus PPATK untuk ditelusuri.
Ivan juga mencatat beberapa kegiatan kampanye yang dilakukan tanpa pergerakan transaksi dalam Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK).
Baca Juga: Prioritas Pendidikan Gratis, Bukan Makan Gratis! Visi Anies-Muhaimin untuk Masa Depan Indonesia
Dengan penetapan jadwal kampanye Pemilu 2024 oleh KPU RI mulai dari November 2023 hingga Februari 2024, Muhaimin menyoroti pentingnya transparansi PPATK dalam memastikan integritas dan keadilan proses kampanye.
Pemilu merupakan momen krusial bagi demokrasi, dan keterbukaan informasi sangat penting dalam menjaga kepercayaan publik pada proses politik yang sedang berlangsung.***