Network
ZONA SURABAYA RAYA - Dalam pertemuan sarapan bersama masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur, pada hari Selasa, calon Presiden Indonesia Ganjar Pranowo membeberkan strategi mengatasi lonjakan harga bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Ganjar menekankan perlunya meningkatkan produksi di hulu dengan memanfaatkan teknologi dan data yang akurat.
"Praktik pertanian yang efektif juga harus mengintegrasikan teknologi canggih," ungkap Ganjar kepada wartawan, dikutip dari ANTARA, Selasa, 5 Desember 2023.
Baca Juga: Dukung Ganjar-Mahfud, Abuya Muhtadi Diangkat jadi Dewan Penasihat TPN
Strategi kedua melibatkan penyediaan dukungan yang mudah diakses, seperti pupuk yang selama ini sulit didapatkan oleh para petani.
"Mekanisasi memerlukan bimbingan yang tepat, dan para penyuluh saya, saya yakin, membutuhkan perhatian," sambungnya.
Strategi ketiga bertujuan untuk memberdayakan Badan Logistik Nasional (Bulog) sebagai offtaker atau pemasok ke industri dan pasar, sekaligus membentuk sistem logistik daerah untuk mengendalikan harga bahan pokok.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada hari Selasa (5/12), harga cabai merah mencapai Rp92.150,00 per kilogram, cabai hijau seharga Rp65.950,00 per kilogram, cabai merah keriting Rp73.750,00 per kilogram, dan cabai merah besar Rp74.900,00.
Harga gula pasir kualitas premium stabil di Rp17.550,00 per kilogram, gula pasir lokal di Rp17.400,00 per kilogram, beras medium kualitas 1 di Rp14.500,00 per kilogram, beras kualitas super 1 di Rp15.600,00 per kilogram, bawang merah di Rp32.550,00 per kilogram, dan bawang putih di Rp37.550,00 per kilogram.
Lebih lanjut, harga daging ayam ras segar mencapai Rp34.400,00 per kilogram, daging sapi kualitas 1 seharga Rp136.400,00 per kilogram, minyak goreng curah Rp16.100,00 per kilogram, minyak goreng kemasan premium Rp15.350,00 per kilogram, dan telur ayam ras segar seharga Rp28.900,00 per kilogram.
Sebagai kesimpulan, strategi yang diuraikan oleh Ganjar Pranowo bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh kenaikan harga bahan pokok, dengan menekankan integrasi teknologi, aksesibilitas dukungan, dan penguatan peran Bulog. ***
