Network
"Tersangka I berperan sebagai sutradara, juga sebagai admin, termasuk pemilik dan yang menguasai situs, juga produser dari pembuatan film," sebut Kombes Ade.
Masih kata sang Dirkrimsus, tersangka JAAS merupakan juru kamera dari setiap pembuatan film dewasa tersebut. Tersangka AIS bertugas sebagai editor film, sebelum kemudian diunggah ke tiga website yang dimaksud.
Kemudian ada tersangka AT berperan sebagai sound engineering film tersebut, dan ia juga muncul sebagai peran figuran di dalam film.
"Terakhir, tersangka SE berperan sebagai pemeran wanita dalam film dan juga memiliki peran sebagai sekretaris dari rumah produksi tersebut," tambah Kombes Ade.
Lima tersangka saat ini telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka dihadapkan pada berbagai pasal hukum, termasuk pasal ITE dan undang-undang Pornografi, yang mengatur informasi dan transaksi elektronik serta pornografi.
Kasus ini membuka mata kita terhadap kompleksitas industri film dewasa di Indonesia dan tantangan yang dihadapi oleh pihak berwenang dalam menindaknya.
Secara keseluruhan, penggerebekan rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan adalah peristiwa yang memicu perhatian publik.
Fakta bahwa selebgram, model foto, dan artis terlibat dalam industri ini menunjukkan kompleksitasnya dunia hiburan dewasa.
