Mengapa Gunung Merapi Erupsi? Raja Jogja dan Almarhum Mbah Maridjan Ungkap Praktik Ini yang Bikin Merapi Marah

- 12 Maret 2023, 15:25 WIB
Raja Jogja dan Almarhum Mbah Maridjan bicara soal penyebab Gunung Merapi erupsi
Raja Jogja dan Almarhum Mbah Maridjan bicara soal penyebab Gunung Merapi erupsi /Youtube Jogja Archive/Instagram.com @bpptkg

ZONA SURABAYA RAYA - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga Minggu, 12 Maret 2023, masih mengeluarkan awan guguran panas (APG).

Erupsi Gunung Merapi itu terjadi sejak Sabtu kemarin, 11 Maret 2023. Awan guguran panas berdampak hingga Magelang, Jawa Tengah.

Di tengah erupsi Merapi, wasiat almarhum Mbah Marijan sebelum meninggal dunia menjadi perbincangan. Ini terkait penyebab Gunung Semeru yang selalu 'marah' (erupsi).

Mbah Maridjan dikenal sebagai juru kunci Gunung Merapi. Ia meninggal dunia saat terjadi letusan hebat Merapi tahun 2010 silam.

Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Potensi Bahaya 7 Kilometer!

Menariknya, apa yang dikatakan almarhum Mbah Maridjan sesuai dengan apa yang dikatakan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Diketahui, Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan Raja Jogja yang disegani di kancah nasional.

Baca Juga: Ini Daftar 11 Kecamatan di Magelang yang Terdampak Guguran Abu Panas Gunung Merapi

Wasiat Almarhum Mbah Marijan

Sebelum meninggal dunia pada 2020, Mbah Marijan sempat memberikan wasiat untuk menjaga agar Merapi tidak 'marah'.

Jika melanggar, maka erupsi Merapi berupa keluarnya pasir dan abu vulkanik panas akan terus terjadi.

Almarhum Mbah Maridjan menyebut selama masih ada pengerukan pasir menggunakan bakchoe, maka erupsi Gunung Merapi berupa semburan awan panas guguran (APG) akan terus terjadi.

Dalam sebuah video yang diunggah akun undercover.id, Minggu 12 Maret 2023, Mbah Maridjan mengingatkan agar Gunung Merapi tidak "marah", maka backhoe-backhoe jangan merusak daerah Jogja.

Baca Juga: Mau Wisata dan Jalan-jalan di Surabaya? Naik Saja Wira Wiri Suroboyo, Ada Aplikasi untuk Cek Posisi Angkutan

"Pantangane Merapi supoyo ora nesu, kui kudune beckhoe-beckhoe kudune ojok ngerusak daerah Jogja," kata Mbah Maridjan dalam video yang beredar tersebut.

Kalau daerah Klaten, lanjutnya, dia tidak tahu. Magelang juga tidak tahu.

Namun, Mbah Mardijan menegaskan jangan sampai mengambil pasir dengan beckhoe.

""Nek arep butuh ning ojok sampe Jogja, butuh pasir nganggo beckhoe (Kalau butuh pasir, biarlah diberi pasir, tapi jangan sampai Jogja mengambil pasir pakai backhoe)," ungkapnya.

Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Dirundung Masalah, Allah akan Ganti Kesedihan dengan Kebahagiaan

Ia berharap Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Magelang dan Bupati Boyolali bisa berfikir.

"Nek ora iso mikir kui bakal diwei tapi nganggo awan panas. (Kalau tidak bisa memikirkan hal itu, maka akan diberi pasir beserta awan panas," tandas Mbah Maridjan.

"Terang kui, cetho. Jenenge ngerusak alam. (Itu pasti, namanya saja merusak alam lingkungan)," lanjutnya.

Menurut dia, jika keempat bupati (Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang) tidak mau mengusir beckhoe selamanya, maka akan diberi (pasir) beserta awan panas.

"Kui upamane bupati papat nek gak gelem gurak beckhoe sak teruse, bakal diparingi nganggo awan panas," tutur Mbah Maridjan.

"Ïki dawuhe eyang Merapi (Itu perintah Eyang Merapi)," pungkas Mbah Maridjan dalam video yang viral tersebut.

Baca Juga: Banyak Manfaat! Ini Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu, Lengkap Arab Latin dan Artinya

Pesan Radja Jogja

Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal erupsi Gunung Merapi sejak Sabtu, 11 Maret 2023.

Ia menyebut erupsi Merapi demi menutup lubang yang terbuka akibat tambang pasir.

Raja Jogja ini juga berpendapat bahwa letusan Gunung Merapi kali ini tidak akan seperti pada tahun 2010.

"Merapi itu ya erupsi begitu saja. Enggak akan meletus seperti dulu, yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang. Gitu saja," tandas Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Menurut Sultan, Merapi erupsi untuk menutupi lubang-lubang akibat tambang pasir yang terbuka.

Jika lubang-lubang tersebut sudah tertutup dengan material vulkanik, maka erupsi Gunung Merapi akan berhenti.

"Nanti kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas, dan di bawah juga berlubang," lanjutnya.

Untuk mencegah kerusakan lingkungan dan risiko letusan Gunung Merapi di masa depan, Sultan juga berencana mengubah kawasan tambang menjadi kawasan pertanian dan peternakan.

Baca Juga: Allahumma Ballighna Ramadhan Artinya Apa? Ini Makna Doa Bertemu Bulan Puasa yang Viral!

Merapi Erupsi Berkali-kali

Akun instagram @andrearamadhaan menginformasikan erupsi Gunung Merapi masih terjadi hingga Minggu pagi, 12 Maret 2023.

"12 Maret 2023
dari Pos Babadan
Merapi erupsi berkali kali," tulis Andrea Ramadhaan yang membagikan video dari lokasi Pos Babadan.

Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran ke arah barat daya pada Minggu pagi.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya mengatakan selama periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB awan panas guguran tercatat keluar dari gunung api aktif itu sebanyak enam kali.

Sedang jarak luncur APG hingga 2.000 meter (2 Km) ke barat daya.

Guguran lava pijar juga keluar dari Merapi dengan jarak luncur hingga 1.700 meter (1,7 Km) ke arah barat daya. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @undercover.id Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x