Surya Paloh Soal Politik Identitas hingga Pemilu 2024, Inilah Orasi Ilmiah Untuk Mendapatkan Doktor HC

- 25 Juli 2022, 19:30 WIB
Surya Paloh Soal Politik Identitas hingga Pemilu 2024, Inilah Orasi Ilmiah Untuk Mendapatkan Doktor Honoris Causa
Surya Paloh Soal Politik Identitas hingga Pemilu 2024, Inilah Orasi Ilmiah Untuk Mendapatkan Doktor Honoris Causa /

Baca Juga: Partai Nasdem Umumkan 3 Kandidat Capres 2024, Surya Paloh: Anies, Andika, dan Ganjar

"Praktik politik semacam ini tidak hanya picik, akan tetapi juga membodohi kita. Ia berdiri di atas kesadaran bahwa, identitasnya yang paling unggul dan kelompoknya yang paling benar. Paham dan praktik politik semacam ini, selain tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membuat kita lupa seolah manusia adalah mahluk yang hanya memiliki satu identitas belaka," terangnya.

Persilangan antar politik di Tanah Air yang semakin dinamis menuju 2024 dengan resesi yang tengah melanda dunia saat ini, mengharuskan kita untuk senantiasa waspada, cermat dan tidak salah langkah.

"Kita tidak boleh gegabah dalam mengambil sikap dan keputusan. Dan kiranya, politik kebangsaan adalah pilar yang bisa menjadi pegangan kita bersama," ujarnya.

Politik kebangsaan kata Surya Paloh, adalah garis politik yang mestinya bisa menjadi komitmen semua partai politik. Semua pihak mesti menyadari bahwa, kompetisi dalam pemilu adalah keniscayaan dan akan berulang setiap lima tahun sekali.

"Oleh karena itu, lebih penting dari hal tersebut adalah menjaga keberlangsungan dan eksistensi negara bangsa ini. Di atas politik kontestasi ada politik kebangsaan, politik yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kami sebagai kelompok politik," ujarnya.

Surya Paloh yang banyak disebut sebagai negarawan ini mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk menjaga rumah besar Indonesia. Rumah yang di dalamnya terdapat ribuan perbedaan. Namun di atasnya, kita bisa hidup dalam perdamaian dan persaudaraan.

"Saya percaya, tak ada satu partai atau kelompok manapun yang berniat membelah kembali kohesivitas sosial yang mulai tumbuh kembali ini dengan narasi-narasi kebencian sebagaimana dua pemilu terdahulu," jelasnya.

Ia menyampaikan pesan pendiri bangsa ini bahwa, Republik Indonesia adalah negara untuk semua, bukan negara untuk satu orang atau satu golongan, tetapi semua untuk semua.

"Sejarah telah menyampaikan kepada kita, sekuat apapun kekuasaan seseorang atau sekelompok orang, di satu waktu pasti akan selesai jua," terang Surya Paloh.***

Halaman:

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah