Network
ZONA SURABAYA RAYA - Sebuah peristiwa sejarah yang pernah terjadi berkaitan dengan bulan Ramadhan yakni ketika jaman Pangeran Diponegoro.
Di mana pada awal Maret 1830, Diponegoro berpesan kepada De Kock, seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda, melalui Cleerens, bahwa selama bulan puasa dia takkan melakukan pembicaraan apapun soal perang.
Jika ada pertemuan, itu pun hanya ramah-tamah biasa. Atas permintaan Pangeran Diponegoro itu, De Kock menerimanya.
Dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari @portal.pengetahuan, Sabtu 30 April 2022, De Kock bahkan bermanis muka kepada Diponegoro dengan memberinya seekor kuda yang bagus warna abu-abu dan uang f10.000 yang dicicil dua kali untuk biaya para pengikutnya selama bulan puasa.
Baca Juga: Peristiwa Sejarah 30 April Pelantikan George Washington Sebagai Presiden Pertama AS
Dia juga mengizinkan anggota keluarga Diponegoro yang ditawan di Yogyakarta dan Semarang, untuk bergabung dengan sang pangeran di Magelang.
Perlakuan De Kock yang manis ternyata bermuatan politis. Dia membiarkan Diponegoro menikmati jaminan keamanan semu, sembari berharap sang pangeran menyerah tanpa syarat.
Namun, sikap manis De Kock selama bulan puasa tak dapat meruntuhkan pendirian Diponegoro.
Mendengar kabar tersebut De Kock mengambil langkah tegas. Pada 25 Maret 1830, dua hari sebelum bulan puasa berakhir, dia memberi perintah rahasia kepada dua komandannya, Louis du Perron dan A.V Michels, untuk mempersiapkan kelengkapan militer guna mengamankan penangkapan sang pangeran.
Baca Juga: Sejarah Hari ini 28 April 2022 Wafatnya Chairil Anwar yang Diperingati Hari Puisi Nasional
Gencatan senjata yang berlangsung selama Ramadan berakhir tragis, di mana Diponegoro ditangkap pada hari kedua lebaran, 28 Maret 1830.***
