Network
ZONA SURABAYA RAYA - Menurut para ahli, kasus infeksi ulang lebih banyak ditemukan pada varian Omicron dalam makalah yang diterbitkan di Nature. Sebuah studi penelitian yang dilakukan oleh Imperial College London, baru mengungkap risiko infeksi ulang akibat varian Omicron sebanyak 5 kali lebih tinggi daripada varian virus corona lainnya.
Hal ini juga sesuai data yang dibagikan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris, sebelum pertengahan November bahwa virus corona Omicron ditemukan, infeksi ulang menyumbang sekitar 1 persen dari kasus COVID-19 yang dilaporkan, tetapi tingkat sekarang telah meningkat menjadi sekitar 10 persen.
"Infeksi ulang dengan virus yang menyebabkan COVID-19 berarti seseorang terinfeksi, sembuh, dan kemudian terinfeksi lagi. Setelah pulih dari COVID-19, sebagian besar individu akan memiliki perlindungan dari pengulangan infeksi," ungkap The US Centers for Disease Control and Prevention dikutip ZonaSurabayaRaya dari Times of India, Senin 21 Februari 2022.
Baca Juga: Varian OMICRON Munculkan Tanda Gejala Baru, Rasakan Sakit di Tubuh Bagian ini
Menurut para ahli, kasus infeksi ulang lebih banyak ditemukan pada varian Omicron dalam makalah yang diterbitkan di Nature.
Sementara melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin 21 Februari 2022 juga mengatakan varian Omicron kemungkinan besar bisa menyebabkan infeksi ulang. Dengan maksud orang yang sebelumnya memiliki COVID-19 dapat terinfeksi ulang lebih mudah dengan Omicron.
"Bukti awal menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang pada varian Omicron. dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, tetapi informasinya terbatas," terang WHO.
Baca Juga: WASPADA Jika Temanmu Tiba Tiba Bersuara Serak, Bisa Jadi Terserang OMICRON
