ZONA SURABAYA RAYA - Presiden RI Joko Widodo menyebut bahwa menurut survey nasional pada bulan November lalu, penanganan maling uang rakyat di Indonesia masih tergolong buruk.
Jokowi mengatakan, jika dibandingkan dengan Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, Indonesia hanya menempati ranking atau peringkat ke-102.
"Indonesia masih di ranking 102. Ini yang memerlukan kerja keras kita untuk memperbaiki indeks korupsi kita bersama-sama," kata Jokowi dalam siaran langsung pidato Hari AntiKorupsi Dunia 2021 di kanal YouTube resmi Sekretariat Presidenan, Kamis 9 Desember 2021.
Selain Index Persepsi Korupsi Indonesia, Jokowi juga menjabarkan hasil survey yang menunjukkan penilaian baik buruknya penanganan maling uang rakyat oleh masyarakat.
Dia menyebutkan, sebanyak 32,8 persen masyarakat Indonesia menilai bahwa penanganan kasus korupsi di Indonesia sudah cukup baik. Di sisi lain, sebanyak 34 persen masyarakat Indonesia menilai buruknya penanganan maling uang rakyat.
Karenanya, Jokowi mengingatkan agar kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berpuas diri atas capaian atau upaya pengungkapan kasus maling uang rakyat selama ini.
"Namun aparat penegak hukum termasuk KPK jangan cepat berpuas diri dahulu, karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik. Semua harus sadar ini," kata Jokowi.