Network
ZONA SURABAYA RAYA - Viral video seorang guru honorer yang memberikan komentarnya mengenai keadaan para guru di Indonesia.
Peristiwa ini terjadi di Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X DPR RI dengan DPRD Kabupaten Bulukumba, Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori Provinsi Jawa Barat, dan Perkumpulan Honorer Kategori II Indonesia Korwil Jawa Tengah.
Acara Rapat Dengar Pendapat Umum itu berlangsung pada Selasa, 2 November 2021.
Guru yang diketahui bernama Lina Kurniati ini mengkritik mengenai Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ia menuntut pemerintah untuk mengeluarkan Keppres PNS tanpa tes untuk guru.
Baca Juga: DENJAKA, Pasukan Elit dan Misterius TNI yang Diakui Dunia Hari Ini Berusia 39 Tahun
Dalam video itu, Lina yang mewakili Kabupaten Garut merasa jika guru honorer juga harus layak disamakan dengan ASN lain. Ia meminta agar guru tidak membutuhkan tes untuk menjadi ASN karena guru adalah jantung negara ini, untuk mendidik siswa.
Video yang viral ini awalnya diunggah oleh akun TikTok lamuji69, yang membagikan video Lina pada Selasa, 2 November 2021 kemarin.
“Semoga semua pemangku negeri ini mendengar, kalo kami objek tertindas,” ungkapnya.
Baca Juga: Ramalan Shio Kamis 4 November 2021: Shio Anjing, Tikus, Babi Percaya Diri dan Ikuti Kata Hatimu
“Kami honorer, ijazah kami S1. Kami mengabdi tapi nasib kami lebih rendah dari seorang kuli pasar,” ujar Lina.
Lina meminta untuk adanya penambahan kuota atau formasi jumlah honorer jika memang harus mengikuti aturan P3K.
Dalam video tersebut terlihat Lina dengan sepenuh hati memberikan kritikannya di DPR. Ia sampai menangis, dan terdengar getaran dalam suaranya saat menyampaikan komentarnya tersebut.
Ia juga menceritakan kesedihannya ketika turun ke lapangan pendidikan, dan melihat ada guru honorer masih diberi gaji sebesar Rp150.000 per bulan, dengan waktu tempuh 45 menit dari rumah ke sekolah.
Baca Juga: VIDEO Viral Bocah Selamatkan Mobil yang Gagal Menanjak
"Kami mengharapkan Keppres PNS tanpa tes untuk guru-guru, karena kami layak, kami pentransfer ilmu," ujarnya.
Hingga saat ini, Lina merasa jika guru honorer masih diperlakukan seperti objek pemerintah.
"Sudah jelas di Dapodik kami ada, tinggal diangkat, sudah jelas dedikasi kami, tinggal diberi SK, kami tidak meminta gaji yang spektakuler. Kami hanya ingin diakui, Pak Jokowi lihat kami," ujarnya.
Baca Juga: VIDEO Viral Mempelai Wanita Salah Sebut Nama Calon Suami Saat Akad Nikah
Lina berharap agar suaranya ini bisa menjadi pintu bagi guru honorer untuk mendapatkan hak yang layak.***
