ZONA SURABAYA RAYA - Debat pertama capres-cawapres Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, memperlihatkan antusiasme luar biasa dari Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam menjawab isu-isu terkait HAM dan kekerasan di Papua yang diangkat oleh dua rivalnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Prabowo, dengan sikap tubuh yang penuh semangat, memberikan responnya dengan gerakan tangan yang tegas dan bahkan memperlihatkan gerakan silat yang sering menjadi sorotan publik.
Dalam momen yang mengundang tawa dan tepuk tangan di lokasi debat, Prabowo meminta pendukungnya untuk menahan diri agar dia bisa memberikan tanggapannya secara lengkap terhadap tanggapan Ganjar dan Anies.
Menanggapi isu HAM dan kekerasan di Papua, Prabowo menyoroti adanya gerakan separatisme yang diduga melibatkan campur tangan asing.
Dia menegaskan strateginya dalam menyelesaikan masalah tersebut, termasuk penguatan hukum, aparat keamanan yang lebih kuat, serta peningkatan pembangunan ekonomi di Papua.
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, menanggapi dengan menyuarakan pentingnya dialog, sementara Anies Baswedan, calon nomor urut 1, menyoroti kebutuhan akan keadilan yang belum terpenuhi di Papua.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungkap Visi Pemerataan Pembangunan Nasional dalam Debat Capres Pemilu 2024
Merespons tanggapan kedua rivalnya, Prabowo setuju dengan pandangan mereka, namun menekankan bahwa situasinya tidaklah sederhana.
"Dalam masalah ini, ada faktor geopolitik, ideologi. Ini bukan masalah yang mudah. Namun, keadilan harus ditegakkan, dan kita harus berdialog. Ini adalah masalah bangsa, yang harus dihadapi bersama dengan semua kekuatan yang ada," ujar Prabowo.
Sesi debat ini menjadi panggung bagi tiga pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3), untuk menghadirkan pandangan mereka terkait isu pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Mereka datang didampingi oleh tim sukses, para pemimpin partai politik, dan tokoh masyarakat pendukung masing-masing pasangan, memberikan dimensi penuh dalam debat pertama yang sarat dengan beragam pandangan terkait masa depan bangsa.***