Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia Menyulitkan Aktivitas Pelayaran

25 Agustus 2023, 15:00 WIB
Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia Menyulitkan Aktivitas Pelayaran /Antara

ZONA SURABAYA RAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat pesisir Indonesia untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang diharapkan terjadi pada tanggal 25-26 Agustus 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa kondisi pola angin merupakan salah satu faktor penyebab potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 5-20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

Baca Juga: Perkiraan Cuaca Kota Besar di Indonesia, Selasa, 1 Agustus 2023, Bagaimana Kabar Surabaya?

Dilansir dari ANTARA, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga menambahkan bahwa kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Laut Banda, Laut Arafuru, dan perairan Merauke.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Laut Banda, Laut Arafuru, dan perairan Merauke," katanya.

Akibat kondisi ini, terdapat potensi peningkatan gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan.

Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Pulau Rote-Kupang, Laut Sawu, Selat Karimata bagian selatan, dan perairan selatan Kalimantan.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem 7-13 Juli 2023, Ini Risiko dan Dampaknya ke Masyarakat

Sementara itu, gelombang dengan ketinggian lebih tinggi, yaitu antara 2,5 hingga 4 meter, berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa-Nusa Tenggara Timur.

Karena potensi gelombang tinggi ini, masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk tetap waspada. Hal ini juga berlaku khususnya bagi nelayan yang menggunakan berbagai moda transportasi laut. Nelayan dengan perahu kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter, diimbau untuk memperhatikan imbauan ini demi keselamatan dan kelancaran pelayaran.

Dengan potensi gelombang tinggi yang bisa mengganggu aktivitas pelayaran, masyarakat diharapkan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan yang dianjurkan oleh BMKG.***

 

Editor: Timothy Lie

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler