Masyarakat Pesisir Waspada, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi Hari ini

10 Februari 2023, 11:05 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. /Pixabay/PDPhotos/

ZONA SURABAYA RAYA - Masyarakat pesisir dihimbau oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk mewaspadai gelombang tinggi mencapai empat enam meter yang dapat terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tutut Eko Prasetyo selaku Kepala BMKG, Jumat, 10 Februari.

Eko menyarakan, perkiraan adanya potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan terjadi mulai 10-11 Februari bersamaan dengan kecepatan pola angin.

Lebih dalam lagi Eko menjelaskan, pada wilayah Indonesia bagian utara pola anginnya mengarah dari utara menuju tumur laut dengan kecepatan antara 5-20 knot.

Baca Juga: Hindari Kawasan Pesisir, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

Sementara itu wilayah Indonesia bagian selatan didominasi oleh angina yang bergerak dari arah barat menuju barat laut dengan kecepatana antara 5-35 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar-Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Amamapare-Agats dan Laut Arafuru," paparnya.

Keadaan seperti itu, ujar Eko, dapat menjadi penyebab terjadinya potensi gelombang sekitar 1,25-2,5 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia seperti, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat PulauSimeulue-Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudera Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai dan Selat Wetar, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Seribu.

Kondisi yang sama juga dapat menyebabkan potensi gelombang tinggi di perairan utara laut Jawa antara lain, Laut Jawa, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan utara Pulau Flores, perairan selatan Baubau-Wakatobi, perairan Bitung-Likupang-Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Sula, Laut Seram, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat-Manokwari-Biak, perairan Sorong-Fakfak.

Beberapa wilayah juga rentan berpotensi untuk terjadi gelombang tinggi sekitar 2,5-4 meter, diantara lain Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Banten-NTT, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti-Kepulauan Babar, perairan Kaimana-Agats-Yos Sudarso, perairan Merauke, perairan Jayapura, Samudera Pasifik Utara Papua.

Terakhir untuk wilayah dengan potensi gelombang setinggi 4-6 meter diantara lain, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru.

Eko menghimbau, bahwa pihak-pihak yang bekerja pada bidang pelayaran agar mawas diri terhadap keselamatan kerjanya, contohnya untuk perahu nelayan dapat bertahan di kecepatan angin.

Kapal Tongkang dapat bertahan di kecepatan anginlebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m.

Sementara itu, Kapal ferry dapat bertahan dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m.

Terakhir kapal kargo dapat bertahan pada kecepatan angina lebih dari 27 knot dan tinggi di atas 4 meter. ***

Editor: Timothy Lie

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler