ZONA SURABAYA RAYA - Hari kedua pasca tragedi gempa bumi Cianjur pada Senin 21 November 2022, para korban masih trauma dan memilih untuk tetap tinggal di luar rumah.
Terlihat para warga dan juga pengungsi berkumpul di titik-titik pusat evakuasi, dan juga telah disiapkan sarana untuk dapur umum.
Gerak cepat dalam penanganan lanjutan pasca gempa bumi Cianjur, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas bersama jajarannya di lokasi pengungsian korban gempa Cianjur di Taman Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Selasa 22 November 2022.
Dalam rapat yang digelar secara mendadak tersebut, seperti dilansir dari laman Polda Metro Jaya, Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk segera membuka daerah terisolasi.
Baca Juga: Update Selasa Petang, Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur 252 Meninggal
"Ada beberapa daerah yang masih terisolasi, kami berusaha buka,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.
"Dahulukan, kalau perlu pakai heli, pakai heli. Kalau tidak bisa pakai darat, pakai heli,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden meminta untuk segera memperbaiki infrastruktur fasilitas umum maupun rumah warga yang terdampak gempa. Upaya tersebut dilakukan setelah keadaan aman dan tenang.
"Kemudian kalau sudah tenang, reda, langsung dimulai saja (perbaikan infrastruktur),” imbuhnya.
Baca Juga: [UPDATE] Kepala BNPB dan Menko PMK Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi Cianjur Magnitudo 5,6
Sementara itu, berkaitan dengan pasien di rumah sakit, Presiden meminta agar dibangun juga tenda perawatan darurat supaya bisa menampung para korban.
"Kalau untuk darurat, tendanya ditambah saja," ujar Presiden.
"Kita bikin rumah sakit darurat Pak, angkatan darat, di halaman pendopo. Masih banyak yang khawatir dirawat di gedung,” ungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.***