Kulit Menguning dan Tak Sadarkan Diri, Bisa Jadi Anak Anda Terjangkit Hepatitis Akut, Ini Cara Pencegahannya

5 Mei 2022, 20:00 WIB
Kulit Menguning dan Tak Sadarkan Diri, Bisa Jadi Anak Anda Terjangkit Hepatitis Akut, Ini Cara Pencegahannya /Pixabay/vic B

ZONA SURABAYA RAYA- Wabah Hepatitis misterius menghantui masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia. Bahkan, peyakit tersebut telah menelan korban anak-anak di Jakarta.

Taukah Anda bagaimana gejala orang yang idap hepatitis akut? Ini wajib diketahui, agar bisa melakukan pencegahan lebih dini.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta Mohammad Syahril mengatakan perubahan warna kuning di sekitar mata dan badan serta hilang kesadaran menjadi penanda gejala berat yang dialami pasien infeksi Hepatitis misterius.

"Kalau dirujuk ke rumah sakit, biasanya sudah dengan gejala yang lebih berat, misalnya kuning di mata atau seluruh badan dan tanda-tanda laboratorium yang tinggi," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Kamis 5 Mei 2022.

Baca Juga: Benarkah Arya Saloka dan Amanda Manopo Selingkuh? Feni Rose Ungkap Bocornya Video Mesra Bintang Ikatan Cinta

Tanda-tanda laboratorium yang dimaksud adalah hasil pemeriksaan sampel darah pasien yang menunjukkan peningkatan enzim hati (SGOT/SGPT) hingga 500 u/L.

Dalam kesempatan sama, Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, Hanifah Oswari mengatakan gejala awal yang spesifik di antaranya diare, mual, muntah hingga sakit perut.

Bila gejala itu berlanjut, katanya, pasien akan mengalami gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran.

Pada kondisi terparah, tim medis perlu melakukan transplantasi hati demi mencegah kematian.

"Kasus ini bukan disebabkan Hepatitis A, B, C, dan E. Penyakit ini menyerang anak-anak di bawah 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah 5 tahun," papar dia.

Baca Juga: CATAT! Jadi Syarat Nonton di GBT, Persebaya dan Pemkot Gelar Vaksin Booster pada Rabu, 11 Mei 2022

Hepatitis akut bergejala berat disebut misterius karena faktor pemicu penyebabnya belum diketahui.

Selain itu, gejala berat yang timbul datang dalam waktu bersamaan dan cepat, kata Hanifah.

"Hepatitis akut sebetulnya ada banyak di Indonesia, tapi khusus Hepatitis akut berat ini belum tahu penyebabnya," katanya.

Upaya Pencegahan

Hanifah Oswari menyampaikan beberapa upaya pencegahan untuk menghindari penyakit hepatitis akut.

Di antaranya mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan makanan dan minuman, tidak berbagi alat makan maupun minum dengan orang lain, dan hindari kontak dengan pasien.

"Pada umumnya sama seperti pencegahan COVID-19, 3M (menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan)," jelas dia.

Baca Juga: Bule Rusia Foto Bugil di Pohon Suci Bali Minta Maaf

Jika menemukan gejala yang spesifik, kata Hanifah, maka pasien perlu segera dibawa ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit untuk mendeteksi secara spesifik gejala yang dialami.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis Akut dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022.

SE itu tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta.

Ketiga anak itu diduga terjangkit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Pasien anak ini meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler