LANGKA! Mulai 14 Juni 2022, Bisa Saksikan Purnama Stroberi Super, Begini Penjelasan Ilmiahnya

- 12 Juni 2022, 22:41 WIB
Ilustrasi.  LANGKA! Mulai 14 Juni 2022, Bisa Saksikan Purnama Stroberi Super, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi. LANGKA! Mulai 14 Juni 2022, Bisa Saksikan Purnama Stroberi Super, Begini Penjelasan Ilmiahnya /pixabay/CharlVera

ZONA SURABAYA RAYA- Kesempatan langka untuk menyaksikan fenomena luar angkasa, mulai Selasa, 14 Juni sampai 14 Juli 2022.

Ada tiga fenomena antariksa yang bisa disaksikan, yakni purnama stroberi super, bulan baru stroberi mikro, dan purnama rusa super.

Demikian diungkapkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Lembaga ini menyebutkan tiga fenomena ini langka karena tidak terjadi setiap tahun

"Purnama stroberi super merupakan purnama yang terjadi di bulan Juni," kata peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dikutip dari Antara, Minggu 12 Juni 2022.

Baca Juga: VIRAL, Stadion GBLA Bandung Retak-retak yang Jadi Venue Piala Presiden 2022, Bonek Persebaya Angkat Bicara

Sedangkan purnama rusa super adalah purnama yang terjadi pada bulan Juli.

"Definisi ini juga dipakai untuk fase bulan baru," imbuh Andi Pangerang.

Seperti pada fase bulan baru pada umumnya, Andi menuturkan purnama stroberi super, bulan baru stroberi mikro dan purnama rusa super dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Adanya konfigurasi matahari-bumi-bulan atau bisa juga matahari-bulan-bumi yang berada di posisi segaris membuat timbulnya pasang yang lebih besar.

Apalagi konfigurasi itu juga diperkuat dengan bulan yang berada di titik terdekatnya dengan bumi.

Baca Juga: Jenazah Eril Tiba di Tanah Air, Ini Jadwal Sholat dan Pemakaman Putra Ridwan Kamil

Pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni 2022 dan 14 Juli 2022, sehingga disarankan bagi nelayan untuk tidak melaut di dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena itu, yakni antara 12 hingga 16 Juni 2022, dan 12 hingga 16 Juli 2022.

"Perhitungan ini hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja tanpa melihat gelombang laut akibat badai angin," ujar Andi.

Ia mengatakan pasang laut pada 29 Juni 2022 secara astronomis juga perlu dipertimbangkan.

Gaya pasang laut saat bulan baru mikro adalah sebesar 52 persen dari gaya pasang laut saat bulan perbani super.

Sehingga perlu diwaspadai pasang laut tersebut antara dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena itu, yakni antara 27 Juni 2022 hingga 1 Juli 2022.

Baca Juga: Peringatan! Pasang Air Laut Maksimum 13 – 17 Juni 2022 di Pesisir Jawa Timur, Berikut Lokasi Rawan

Purnama stroberi super akan terjadi pada 14 Juni 2022 pukul 18.51 WIB/19.51 Wita/20.51 WIT pada jarak 357.368 kilometer (km).

Sedangkan bulan baru stroberi mikro akan terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 09.52 WIB/10.52 WITA/11.52 WIT pada jarak 406.569 km.

Purnama rusa super akan terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB/02.57 Wita/03.57 WIT pada jarak 357.418 km.

Bulan baru stroberi mikro tidak dapat disaksikan sebelum matahari terbit.

Sebab terbitnya yang lebih lambat dibandingkan matahari dan permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sehingga tampak gelap.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Temukan Uang Rp2,3 Miliar saat Ringkus Anggota Khilafatul Muslimin

"Untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video," papar dia.

Andi menuturkan penamaan tiga fenomena antariksa itu berasal dari Almanak Petani Amerika (The Farmer’s Almanac).

Pada Juni dilakukan panen stroberi, sedangkan pada Juli rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya.

"Jadi penamaan ini sebenarnya berasal dari penanda musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika," ujar Andi.

Andi menuturkan purnama kali ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan bulan purnama super atau yang disebut purnama perige m.

Baca Juga: PERSEBAYA Pernah Catat Top Skor dan Top Assis di Piala Presiden, Silvio Junior Bisa Apa?

Sedangkan untuk bulan baru stroberi bertepatan dengan bulan baru mikro atau bulan baru apoge.

Ia menuturkan bulan baru mikro kali ini diapit oleh dua bulan purnama super yang terjadi pada dua bulan berturut-turut.
Fenomena itu terakhir kali terjadi pada 2004 dan 2013.

Dengan demikian, fenomena tersebut terjadi setiap sembilan tahun sekali, sehingga fenomena itu akan terjadi kembali pada 2031 dan 2040.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah