Umumnya ruam tersebut berisi cairan bening dan nanah dan kemudian mengeras hingga akhirnya menghilang, dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu ruam tersebut menghilang.
Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang terkena virus.
Penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi melalui kontak fisik terhadap pasien yang terinfeksi dan juga materi yang terkontaminasi virus Monkeypox.
Baca Juga: Panas Terik Serang Indonesia, Waspadai Timbulnya Penyakit ini
Beberapa fakta tentang MonkeyPox atau virus Cacar Monyet:
1. Cacar Monyet atau MonkeyPox adalah penyakit zoonosis (infeksi yang ditularkan diantara hewan dan manusia atau sebaliknya). virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika tengah dan barat, dekat hutan hujan tropis.
2. Virus MonkeyPox hampir mirip dengan cacar manusia, meskipun MonkeyPox jauh lebih ringan daripada cacar, bisa berakibat fatal.
3. Virus ini memiliki penyebaran sekunder terbatas melalui penularan dari manusia ke manusia.
4. Risiko fatal penyakit MonkeyPox berkisar antara 1% – 10% pada kelompok usia muda.
5. Tidak ada pengobatan khusus atau vaksin yang tersedia walaupun vaksinasi cacar sebelumnya sangat efektif dalam mencegah MonkeyPox.***