Dosen Arsitektur UK Petra Surabaya Jadikan Bambu Indonesia Bahan Penelitian Doctoral di United Kingdom

- 5 Januari 2022, 12:52 WIB
Proses pemberian beban untuk melihat daya lengkung bambu oleh Esti Asih, dosen Arsitektur UK Petra
Proses pemberian beban untuk melihat daya lengkung bambu oleh Esti Asih, dosen Arsitektur UK Petra /Zona Surabaya Raya/Dok. UK Petra

Kini Esti yang dibantu oleh para mahasiswa prodi Arsitektur itu memasuki proses pembebanan untuk melihat sampai mana kekuatan bambu yang dibentuk menjadi struktur gridshell.

Bambu yang tumbuh di tanah air ini jenisnya sangat banyak. Esti menggunakan bambu jenis apus (Gigantochloa apus) dan bambu petung (Dendrocalamus asper).

Proses penyatuan untuk model bangunan pertama dengan melengkungkan batang bambu yang dibantu dengan teknik pemanasan.

Baca Juga: Info VAKSIN Gratis RS Semen Gresik Senin-Jumat, Dosis 1 dan 2 Sinovac Pfizer, Simak Cara Daftarnya

Sedangkan pendirian bangunan model kedua dengan mengangkat jalinan bilah bambu kemudian mendorong di posisi empat sudut bangunan hingga membentuk bangunan melengkung seperti dome.

Pembebanannya menggunakan paving block satu persatu di beberapa titik yang secara perlahan diberikan beban sedikit demi sedikit agar bisa diketahui sampai mana kekuatan jalinan bambu tersebut.

Esti merinci, bambu ini sebenarnya merupakan bahan yang mudah untuk dipanen.

Hanya dengan waktu tiga hingga lima tahun, bambu ini bisa dipanen atau langsung digunakan namun tidak dapat bertahan lama. Jika ingin bertahan lama maka harus melalui proses pengawetan terlebih dahulu.

Baca Juga: Info VAKSIN Gratis RS Semen Gresik Senin-Jumat, Dosis 1 dan 2 Sinovac Pfizer, Simak Cara Daftarnya

Proses pengawetan ini untuk membunuh serangga dan jamur yang biasanya membuat bambu ini menjadi tak bertahan lama. Pengawetan bisa dilakukan secara dua metode yaitu tradisional dan bahan kimia.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x