Serangan Diabetes Indonesia Peringkat Ke -7 Dunia, Kenali dan Hindari Penyakit ini

- 16 November 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi diabetes. Sumber karbohidrat yang baik dikonsumsi penderita diabetes.
Ilustrasi diabetes. Sumber karbohidrat yang baik dikonsumsi penderita diabetes. /Publiktanggamus.com/Pixabay/Tumisu

ZONA SURABAYA RAYA – Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), Indonesia berada pada di peringkat ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi di Seluruh dunia.

Ternyata tidak hanya angka Covid-19 kita masuk 10 besar, namun juga angka Diabetes juga masuk 10 besar, dan menurut IDF memprediksi Indonesia akan tetap peringkat ke-7 terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang.

Adapun di tahun 2045 mendatang, IDF juga memprediksikan Indonesia akan turun sedikit menjadi peringkat ke-8 di dunia dari 10 negara atau wilayah teratas bagi jumlah orang dewasa yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM).

Sejak itulah, setiap pada tanggal 14 November diadakan sebagai kampanye global mengenai diabetes melitus, peringatan ini menjadi ajakan bagi masyarakat dunia untuk meningkatkan kesehatan.

Untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang mengalami diabetes, perlu dilakukan pemeriksaan mendalam, perlu diingat bahwa gejala diabetes akan berkembang secara bertahap dan sering tidak terdeteksi sejak awal.

Baca Juga: Kini Sudah Hadir Layanan Chatbot Whatsapp, Yuk, Ingin Pengaduan Sertifikat Vaksinasi Melalui Sini Aja

Serangan diabetes pada tubuh kita adanya rasa haus berlebihan, rasa lapar berlebihan, sering buang air kecil, berat badan turun dratis, luka sulit sembuh, mata kabur, mudah lelah dan sering kesemutan.

Sedangkan untuk faktor serangan diabetes disebabkan oleh Riwayat keluarga, kegemukan, usia, kurang aktivitas fisik, merokok, konsumsi makanan berkolestrol tinggi, hipertensi dan stress dalam jangka waktu lama.

Dunia medis mengenal beberapa tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Diabetes tipe 1 diduga terjadi karena faktor genetika, sedangkan tipe 2 sebagian besar terjadi karena obesitas dan faktor gaya hidup, kemudian gestasional terjadi dalam kehamilan.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon

Sumber: webMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x