Ini Alasan Kaum Milenial Cari Uang di TikTok, Pakar: Bisnis Komunikasi

- 30 September 2021, 08:25 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok
Ilustrasi aplikasi TikTok /Pixabay/antonbe

ZONA SURABAYA RAYA - Aplikasi TikTok saat ini menempati posisi ketujuh dalam media sosial dengan jumlah pengguna aktif terbanyak di dunia. Akibatnya banyak milenial mencari uang lewat aplikasi ini.

Di Indonesia sendiri, meski sempat diblokir pada tahun 2018, media sosial kini kembali digandrungi oleh pengguna khususnya di Indonesia.

Fenomena ini dianggap wajar oleh Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Irfan Wahyudi, lantaran mudah menarik perhatian semua orang.

Baca Juga: VIDEO: Aplikasi TikTok Kini Hanya Bisa Diakses 40 Menit Sehari

"Menurut saya wajar jika TikTok begitu digandrungi, karena TikTok adalah platform visual yang sangat mudah menarik perhatian semua orang, tidak terkecuali milenial," kata Irfan pada Kamis, 30 September 2021.

Dosen departemen Ilmu Komunikasi UNAIR itu mengatakan bahwa, algoritma yang akan menampilkan video serupa dari reference video yang telah dilihat dan disukai juga menjadi fitur unggulan dari media asal Tiongkok itu. 

"Ini yang saya rasa menjadi kekuatan dari TikTok sehingga engagementnya bisa besar," ujarnya.

Baca Juga: Horee, Durasi Video TikTok Bakal Diperpanjang, Begini Alasannya

Irfan berpendapat, melalui fitur yang dimilikinya, platform yang diluncurkan pada September 2016 silam ini mampu membuat sebuah tren yang menarik. 

Seseorang yang biasanya harus menghabiskan banyak waktu, kini hanya perlu menghabiskan lima belas hingga enam puluh detik untuk mendapat inti atau resume dari informasi melalui platform yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan ini.

Didukung dengan berkembangnya konsep instan dan pragmatisme di masyarakat, fitur ini mampu memenuhi kebutuhan dan akhirnya berkembang pesat. 

Baca Juga: Muncul Varian Mu yang Kebal dari Antibodi, Ini Kata Pakar Imunologi UNAIR

"Dibarengi dengan banyaknya pengguna aktif, dan keinginan TikTok untuk terus memahami keinginan audiens, fenomena ramainya penggunaan platform ini diprediksi akan tetap bertahan dalam beberapa waktu mendatang," jelasnya.

Irfan juga  menyebutkan, bahwa sepak terjang TikTok di Indonesia seharusnya tidak mulus. Sebab,  aplikasi Youtube dan Instagram yang telah menguasai market menyebabkan TikTok harus mencari celah. 

Untuk itu, salah satu aplikasi media sosial ini harus memiliki keunggulan dibanding media berbasis audio visual yang lain.

Baca Juga: Guru Besar Unair dan Pakar Hukum Prof Sahetapy Tutup Usia, Rizal Ramli: Kawan Seperjuangan Melawan Otoriter

"Jika membandingkan dengan platform audio visual, tentu kita ingat dengan SnapChat atau Youtube yang lebih dulu masuk, bertumbuh dan meraih pasar di Indonesia, untuk itu harus ada fitur yang bisa menjadi pembeda dan unggul untuk bisa bersaing," jelasnya.

Dia melanjutkan, bahwa fitur challenge dan juga batasan waktu yang singkat menjadi keunggulan yang dapat menarik minat pengguna. 

"Jika untuk membaca karya tulis perlu adanya pendahuluan, video panjang, namun kalau TikTok langsung ke intinya dalam hitungan detik," tuturnya.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x