Konten Kreator Harus Punya Kemampuan Menulis yang SEO Friendly dan Human Friendly

- 28 Juli 2021, 20:19 WIB
Ilustrasi konten kreator
Ilustrasi konten kreator /freepik.com/

ZONASURABAYARAYA – Menjadi konten kreator berbasis tulisan, diperlukan kecakapan dalam mengolah kata agar mempunyai kekuatan saat dibaca.

Kemampuan dalam menulis dan padu padan kata berperan penting agar kreator dapat memainkan emosi pembaca.

Hal tersebut relevan jika kita berbicara tentang sebuah karya tulisan lima atau sepuluh tahun yang lalu. Sebab dalam masa tersebut penulis hanya membuat karya tulisan yang bisa dinikmati orang yang membaca karyanya.

Berbeda dengan kondisi saat ini, kreator tulisan tidak hanya dituntut menghasilkan sebuah konten tulisan yang menarik dibaca seseorang, namun juga harus bisa dipahami oleh mesin.

Baca Juga: Konten Kreator Harus Menjadi Penghianat Jika Ingin Karyanya Mendapat Trafik

Bagi konten kreator, mungkin sudah kenyang melahap banyak materi tentang artikel yang SEO friendly, human friendly, dan sejenisnya. Bahkan mungkin, tak sedikit yang merasa jenuh.

Kejenuhan ini karena selalu dibayang-bayangi kedua dogma di atas. Terutama ketika ingin menulis artikel yang menarik.

Patut diketahui, bahwa kata-kata menarik sendiri, memiliki definisi yang sangat luas, bahkan cenderung abstrak.

Terdapat banyak parameter yang harus diperhatikan. Belum lagi jika ditinjau dari sisi SEO (Search Engine Optimization), bisa jadi artikel yang menarik bukanlah tulisan yang sesuai dengan akidah penulisan dan pemilihan kata baku.

Namun karya yang baik bisa jadi adalah artikel yang sesuai dengan syarat-syarat dari mesin pencari. Dengan kata lain, karya tulisan tersebut belum tentu menarik dari sisi manusia.

Hal ini seperti disampaikan Agil Hari Santoso, professional content creator di salah satu media online.

Baca Juga: Cie Bucin dan Pansos Kini Masuk Kata Baku KBBI

Agil menjelaskan mengenai SEO sebagai syarat agar sebuah konten tulisan bisa mendapatkan trafik pembaca yang besar.

“Kita harus memasukkan keyword dalam sebuah judul tulisan, lalu memasukkannya lagi ditiga paragraf pada badan tulisan, agar mesin pencari mudah untuk menemukan dan termonitor algoritma Google,” kata Agil.

Google memanfaatkan perilaku pembaca untuk menentukan peringkat website di halaman hasil pencarian. Hanya pembaca manusia yang dapat mengetahui kualitas sebuah tulisan.

Jika bagus, para pembaca ini akan membacanya hingga selesai. Lalu Google akan membaca perilaku ini sebagai data.

Data tentang perilaku pengguna lantas digunakan untuk menentukan ranking. Semakin lama waktu yang dihabiskan pembaca dalam sebuah artikel, merupakan tanda bahwa pengunjung betah.

Hal ini akan dinilai Google sebagai perilaku yang positif. Oleh karena itu, kreator harus bisa membuat artikel yang SEO friendly sekaligus human friendly.

“Lantas, bagaimana cara membuat artikel yang SEO friendly sekaligus human friendly? Apa saja paramaternya,” ucap Agil.

Artikel SEO friendly memiliki standarnya tersendiri. Standar-standar umum tersebut antara lain seperti pemilihan kata kunci dengan volume pencarian yang tinggi, penempatan keyword pada judul dan variasi lainnya.

Selain SEO friendly, sebagai pemilik tulisan konten kreator juga harus membuat artikel yang human friendly, artinya yang mudah dibaca manusia.

Sebuah artikel dapat dikatakan human friendly apabila enak dibaca. Setiap kalimatnya mengalir dengan alami.

Namun ingat aturan-aturan baku seperti pemuatan kata kunci tertentu tetap harus terpenuhi.

Sudah menjadi kewajiban bagi kreator untuk dapat mengolah sebuah tulisan agar dapat mudah dipahami oleh pembaca dan tidak terkesan memaksa untuk menyisipkan kata kunci.

Dalam poin ini, diusahakan untuk membuat artikel yang padat, to the point dan tidak banyak basa-basi, mengurangi kalimat panjang dan berbelit-belit.

Berikut ini merupakan parameter artikel SEO friendly dan human friendly yang dirangkum Zonasurabayaraya.com :

1. Mempelajari Karakter Pembaca

Sebelum memulai menulis artikel, kreator harus mengetahui seperti apa karakter pembacanya. Seperti, rentang usia, gender dan lain sebagainya.

Apa tujuannya? Tentu saja agar kreator dapat menentukan gaya penulisan apa yang seharusnya dipakai. Apakah kreator akan menggunakan tulisan bergaya formal atau gaya penulisan yang kasual dan ringan.

Untuk mempelajari karakter pembaca, kreator bisa menggunakan tools, seperti Google Analytics.

Dari data Google Analytics, kreator akan tahu siapa saja pembacanya, berapa rentang usianya, hingga dari mana mereka berasal.

2. Judul yang Menarik

Bukan berarti kreator harus membuatjudul yang heboh. Yang harus dilakukan adalah membuat judul yang mengundang klik.

Namun jangan sampai mengandung click bait. Artikel clickbait hanya akan membuat pembaca pembaca merasa tertipu.

3. LSI Keyword

Latent Semantic Indexing atau LSI keyword adalah kata-kata atau kalimat yang dianggap relevan secara semantik. Semantik artinya kata kunci tersebut memiliki padanan kata.

Kreator dapat memasukkan kata-kata yang memiliki makna sama ke dalam artikel. Tujuannya agar artikel mendapatkan ranking dalam long tail keyword.

Long tail keyword berguna untuk menunjang kata kunci utama agar lebih banyak variasi.

4. Lengkapi Detail dan Tingkatkan Kualitas Konten

Sebelum bertarung dengan para pesaing, kreator harus memiliki amunisi yang cukup. Tingkatkan kualitas artikel konten, semakin bagus konten tulisan, pembaca akan semakin puas.

Singkatnya, hanya dengan membaca karya konten tulisan yang dibuat, semua pertanyaan atau keingintahuan pembaca bisa terjawab.Pastikan informasi yang dimasukkan dalam konten tulisan tidak sepotong-sepotong.

Dengan memahami parameter di atas, diharapkan kreator tak hanya memahami cara membuat artikel yang bagus, namun sekaligus memahami parameter artikel SEO friendly sekaligus human friendly.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah