Dolly Riwayatmu Kini, Menengok Sejarah Prostitusi Ternama di Surabaya

- 7 Juli 2021, 13:18 WIB
Suasana doly di masa kejayaannya
Suasana doly di masa kejayaannya /Zona Surabaya Raya/Ist

Ternyata pelayanan para gadis asuhan Tante Dolly banyak dianggap begitu memusakan hasrat pria hodung belang.

Tidak hanya tentara Belanda, warga pribumi pun lantas mulai mendatangi lokalisasi tersebut, lambat laun lokasi itu pun lebih dikenal sebagai kawasan Dolly.

Dolly semakin berkembang pada 1968 dan 1969. Puluhan wisma mulai bermunculan mulai dari sisi jalan sebelah barat, lalu meluas ke timur, hingga mencapai sebagian Jalan Jarak.

Kini, keturunan Tante Dolly diyakini masih berada di sekitar Surabaya. Namun, mereka tak lagi meneruskan bisnis yang didirikan leluhurnya itu.

Yang membuat lokasi prostitusi ini menjadi menarik, salah satunya dari cara para pekerja menjajakan dirinya.

Layaknya manekin, para PSK seakan memajang dirinya di dalam ruangan berdinding kaca mirip etalase.

Dengan begitu, para konsumen bisa dengan leluasa memilih siapa yang ingin 'menemani' mereka.

Pesatnya pertumbuhan Dolly bahkan menjadikan lokalisasi itu sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. bakan disebut lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand, dan Geylang di Singapura.

Sangat disayangkan lokasi bersejarah itu kini tinggal nama, semenjak penutupan Dolly oleh Tri Rismaharini saat menjabat sebagai Walikota Surabaya.***

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah