Natal Tiba, Batasi Makan Camilan Agar Kadar Gula Tubuh Tak Melonjak

23 Desember 2022, 11:30 WIB
ILUSTRASI kue natal.* //Pixabay/JillWellington

 

ZONA SURABAYA RAYA - Natal hampir tiba, biasanya dalam momen ini banyak disajikan camilan dan kudapan manis berbagai varian.

Aneka ragam kue, permen dan juga cokelat biasanya tak pernah absen dari kemeriahan suasana Natal.

Meski camilan dan kudapan Natal terasa lezat dan bikin ngiler namun jangan sampai diabaikan masalah gula darah.

Seperti dikatakan dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah, dr. Dias Septalia Ismaniar, Sp. PD menyarankan agar orang-orang menyantap camilan Natal yang cenderung gurih dan manis, dalam porsi kecil agar tekanan darah atau kadar gula darah tak melonjak.

Baca Juga: Pohon Natal 1000 Buku Entrepreneur Setinggi 5 Meter Tampil di Universitas Ciputra Surabaya

"Makanlah dalam porsi yang kecil-kecil. Mungkin dapat gunakan piring ukuran kecil," katanya, seperti dikutip dari Antara, Jumat 23 Desember 2022.

Lebih lanjut dikatakan dokter yang menamatkan studi spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia itu menuturkan makanan penutup (dessert) atau camilan Natal tujuannya hanya untuk dicicipi.

Dirinya juga menyarankan agar orang-orang sebisa mungkin menghindari atau membatasi alkohol, memperbanyak asupan sayur, buah dan air putih.

Sementara itu, dilansir dari laman Healthline, pakar kesehatan merekomendasikan orang-orang mengunyah makanan sekitar 32 kali sebelum menelannya.

Baca Juga: Amankan Misa dan Perayaan Natal di Surabaya, 2.435 Personil Polisi Dikerahkan

Mengunyah 32 kali merupakan angka rata-rata yang diterapkan pada sebagian besar gigitan makanan. Makanan yang lebih sulit dikunyah, seperti steak dan kacang-kacangan, mungkin membutuhkan hingga 40 kunyahan per suapan.

Sementara makanan seperti semangka mungkin membutuhkan lebih sedikit kunyahan untuk dikunyah yakni sedikitnya 10 sampai 15 kali.

"Hal ini (mengunyah lebih lama) dapat membantu otak untuk memberikan sensasi cukup atau kenyang," ujar dokter yang kerap mempublikasikan karya ilmiahnya misalnya pada 2016, berjudul "Uji Keandalan dan Kesahihan European Organization for Research and Treatment for Cancer Quality of Life Questionnaire for Hepatocellular Carcinoma-18 di Indonesia" itu.

Mengunyah makanan dengan benar menjadi bagian penting dari proses pencernaan sekaligus bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: Jelang Perayaan Natal, Kapolrestabes Surabaya Ingatkan Masyarakat Hati-hati Gunakan Medsos, Ada Apa?

Orang yang tidak mengunyah makanan dengan cukup baik sebelum menelan sering mengalami masalah pencernaan, dan juga berisiko lebih besar mengalami tersedak, malnutrisi dan dehidrasi.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler