Mengenal Scaphism, Metode Eksekusi Mati ala Persia dengan Madu dan Susu

7 Desember 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi hukuman mati. /Sumber: Amnesty International/

 

ZONA SURABAYA RAYA - Mencampurkan dua hal yang nikmat, yakni susu dan madu untuk mengeksekusi seseorang mungkin akan membuat dirinya seolah sedang dimanjakan.

Namun faktanya ternyata lama-kelamaan hal itu bisa berganti petaka.

Kelembutan yang dirasakan akan berganti kebrutaIan.

Bagaimana hal semacam ini terjadi? Melansir dari laman Tahukah Kamu, Rabu 7 Desember 2022, eksekusi tersebut dinamakan dengan scaphism.

Baca Juga: Terlibat Peredaran Gelap Narkoba, Irjen Pol Teddy Minahasa terancam Hukuman Mati

Awalnya, terpidana mati ditelanjangi, kemudian diikat di atas sebuah perahu.

Terpidana tersebut kemudian dihanyutkan di sebuah danau.

Jika dibayangkan, gambaran awalnya memang tampak seperti jalan menuju kematian yang indah.

Ia lantas disuruh memakan madu dan susu secara terus menerus.

Baca Juga: Edarkan 4 Kilo Sabu dan 2 Ribu Pil Ekstasi ke Surabaya, Kurir Narkoba Nigeria Lolos Hukuman Mati

Sampai di sini masih terasa nyaman dan luar biasa menyenangkan.

Tak hanya disuruh mengkonsumsi, madu dan susu itu juga dioleskan ke tubuhnya.

Layaknya mandi susu dan madu di tengah danau.

Setelah itu, kengerian baru saja dimulai!

Karena terpancing susu dan madu, satu persatu serangga berdatangan dan mengerumuni si pesakitan. Tentu saja awalnya mereka tergiur dengan madu dan susu, tapi lama-kelamaan tubuh orang siaI itu akan terjamah juga.

Lalu, serangga mulai berpesta.

Tubuh si pesakitan semakin lumpuh. Ulat-ulat pun datang, bergembira ria.

Hingga sampai ratusan, bahkan mungkin ribuan ulat akan menggerogoti tiap jengkal dari tubuh si korban sampai tak bersisa.

Kenikmatan duniawi berganti neraka.

Proses mati pelan-pelan dan kesakitan adalah esensi dari scaphism.

Menurut sejarahnya, eksekusi model ini digunakan untuk pelaku kesalahan-kesalahan yang sangat berat.

Tak hanya dipakai di Persia, kabarnya metode ini juga dipakai unit intelijen Rusia, yakni KGB, agar musuh membuka mulut.

Praktik tersebut tentunya luar biasa mengerikan dan luar biasa menyedihkan.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler