Bagaimana Hakikat Merdeka menurut Islam? Simak Ulasan Selengkapnya Berikut Ini

17 Agustus 2022, 14:30 WIB
Bagaimana Hakikat Merdeka menurut Islam? /UNSPLASH/Hobi industri

ZONA SURABAYA RAYA - Bagaimana hakikat medeka menurut Islam? Kemerdekaan terkait erat dengan hakikat manusia. Tanpa mendiskusikan sifat atau hakikat manusia, tidak ada gunanya berbicara tentang kemerdekaan.

Kedua elemen ini saling berhubungan sehingga esensi kemerdekaan tidak dapat dipisahkan dari sifat manusia.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Cultural and Sports Arts Institute (LSBO) PP Muhammadiyah Kusen.

"Berbicara tentang kemerdekaan tanpa berbicara tentang siapa manusia itu omong kosong," tutur Kusen dikutip dari laman Muhammadiyah, Rabu, 17 Agustus 2022.

Baca Juga: 7 Jenis Istirahat yang Dibutuhkan setiap Muslim menurut Islam, Tidak cuma Tidur

"Hari ini, membahas kemerdekaan tidak mungkin bagi esensi kemerdekaan jika mereka tidak mengerti siapa manusia," sambungnya.

  • 1. Bagaimana Hakikat Merdeka menurut Islam?

Menurut Kusen, manusia adalah orang yang mandiri. Di QS. AR-RUM ayat 30 menyatakan, bahwa salah satu kodrat manusia adalah mandiri.

Baca Juga: 6 Tips Mudah menjadi Muslim yang lebih Produktif di tengah Kesibukan!

Semua makhluk dan objek yang diciptakan oleh Allah telah mengalami dan patuh pada garis yang ditentukannya.

Matahari akan selalu naik ke timur, suara ayam akan terus berkokok, atau api dimaksudkan untuk terbakar. Tidak ada pilihan.

Hal-hal tersebut jelas berbeda dari manusia yang memiliki kehendak bebas untuk melakukan dan memilih sesuatu.

"Akibatnya, satu-satunya perbuatan yang kelak di akhirat dimintai pertanggungjawabannya hanya manusia," sebut Kusen.

"Kucing tidak, anjing tidak, gunung tidak melakukannya, karena mereka tidak memiliki kedaulatan. Satu -satunya makhluk yang memiliki kedaulatan hanyalah manusia," sambungnya.

  • 2. Bagaimana Hakikat Merdeka menurut Islam? Manusia makhluk independen

Manusia, masih kata Kusen, adalah makhluk independen.

Baca Juga: Cukup Satu Link Twibbon Tahun Baru Islam 1444 H Ini, Dapatkan Ratusan Variasi Bingkai Islami

Karakteristiknya adalah bahwa manusia berdaulat dan ketersediaan pilihan yang harus dibuat.

Seperti di QS. Ash-Syams ayat 8 menyatakan bahwa manusia bebas memilih antara kebijaksanaan dan kekurangan.

Baca Juga: Jalani Puasa Syawal 2022, Umat Islam Dianjurkan Berbuka dengan yang Manis, Boleh Makan Selain Kurma?

Sesuai dengan ini, di Qs. Al-Kahfi ayat 29, Allah mempersilahkan semua orang untuk memilih.

“Yang mau beriman, silakan! Yang mau kafir, silakan juga!”

  • 3. Bagaimana Hakikat Merdeka menurut Islam? Manusia bisa memilih

Melalui ayat ini, Allah SWT ingin menekankan bahwa setiap pilihan menyajikan risiko dan konsekuensi.

"Apakah kita sudah mandiri? Jawabannya adalah sudah dan belum," tutur Kusen.

"Disebut sudah karena sudah keluar dari cengkraman penjajah. Disebut belum karena kemerdekaan kita dihalangi oleh para koruptor.

"Selama Indonesia dikuasai koruptor, kita belum merdeka jilid kedua,” tegas Kusen. ***

Photo by Hobi industri on Unsplash

Editor: Rangga Putra

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler