12 Amalan di Bulan Muharram 1444 H dan 1 Suro 2022 Sesuai Sunnah Nabi, Bisa Menolak Sial dan Bencana

29 Juli 2022, 14:10 WIB
12 Amalan 1 Muharram dan 1 Suro Sesuai Sunnah Nabi, Bisa Menolak Sial dan Bencana /Pixabay/Bessi

ZONA SURABAYA RAYA- Bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam. Berikut ini 12 amalan 1 Muharram yang dianjurkan sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.

Berdasarkan kalender Masehi, 1 Muharram tahun ini jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022. Masyarakat Jawa menyebutnya 1 Suro.

1 Muharram atau 1 Suro menjadi petanda awal tahun baru Islam yang tahun 2022 ini memasuki 1444 Hijriyah.

Jika budaya Jawa meyakini 1 Suro atau 1 Muharram sebagai malam yang keramat dan mistis, justru dalam Islam menjadi bulan yang mulia.

Baca Juga: Bacaan Doa Malam 1 Suro Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya, Bakal Menyesal Jika Tidak Melakukan

Dari sejarah Islam, ada peristiwa besar terjadi saat bulan Muharram. Di antaranya, diselamatkannya Nabi Musa dari kejaran tentara Raja Firaun dan Nabi Ibrahim selamat dari kobaran api.

Karena itu, Muharram merupakan bulan yang diistimewakan, karena termasuk salah satu bulan al-asyhur al-hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan, selain Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Baca Juga: 1 Suro 2022 Bertepatan dengan 1 Muharam 1444 H, Apa Hukum Merayakan Tahun Baru Hijriyah dalam Islam?

Dengan keutamaan bulan ini sudah seharusnya diisi dengan amalan-amalan yang bermafaat untuk diri kita sendiri maupun masyarakat sekitar.

Mengutip dari laman resmi Nahdhatul Ulama (NU), para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram atau Suro ini. Setidaknya ada 12 amalan sesuai sunnah Nabi.

1. Melakukan shalat
2. Berpuasa
3. Menyambung silaturahim
4. Bersedekah
5. Mandi
6. Memakai celak mata
7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal)
8. Menjenguk orang sakit
9. Menambah nafkah keluarga
10. Memotong kuku
11. Mengusap kepala anak yatim
12. Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Baca Juga: Malam 1 Suro Dikenal Keramat, Boleh atau Tidak Berhubungan Intim? Begini Hukumnya Menurut Ulama

Dalam bentuk nadham (lagu), Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur menyebutkan:

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali. ​​​​​​​Kedua amalan ini hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram, mengingat keutamaannya yang terdapat di dalamnya.

Baca Juga: Amalan dan Doa Tolak Bala Tahun Baru Jawa 1 Suro dan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H

Mengenai hal itu, anggota Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Nurul Irfan mengimbau umat Islam memperbanyak kebaikan pada bulan Muharram atau Suro ini.

“Di setiap bulan haram segala perbuatan dosa dan perbuatan terpuji yang dilakukan akan dilipatgandakan balasannya. Maka sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melakukan berbagai kebaikan pada bulan ini,” papar Kiai Nurul dikutip Zona Surabaya Raya, Jumat 29 Juli 2022, dari laman resmi MUI.

Jika tidak bisa melakukan 12 amalan di atas, Kiai Nurul menganjurkan umat Islam setidaknya menjalankan 3 amalan berikut ini:

Baca Juga: Asal Usul Malam 1 Suro 2022 yang Bertepatan Jumat Legi jadi Hari paling Keramat Masyarakat Jawa

1. Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Asyura ialah ibadah yang dijalankan pada 10 Muharram. Ini bertepatan pada Senin, 8 Agustus 2022. Berasal dari kata asyrah dalam bahasa Arab, yang artinya sepuluh.

Sementara sebelum ibadah puasa tersebut, dianjurkan memulai dengan puasa Tasua pada 9 Muharram atau Minggu, 7 Agustus 2022.

Kiai Nurul menjelaskan dianjurkan sebelum melakukan puasa Asyura untuk melakukan puasa Tasua terlebih dahulu hal ini karena umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram, sehingga untuk membedakan dengan mereka maka umat Muslim dianjurkan untuk puasa Tasua pada 9 Muharram.

Dalil keutamaan puasa Tasua dan Asyura antara lain:

عَنْ ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ‏‏قَالَ : ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏: ” ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Baca Juga: Malam 1 Suro 2022 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Pantangan Tahun Baru Jawa: Ora Ilok Misuh, Iso Kuwalat!

2. Sedekah

Perbanyak Sedekah pada bulan ini, karena Muharram dikenal juga sebagai bulannya “bersedekah” karena pada saat bulan ini semua amalan kebaikan diberi pahala yang berlipat. Oleh sebab itu, sedekah sangat dianjurkan di bulan ini.

3. Perbanyak ibadah dan berdoa

Kiai Nurul menjelaskan secara historis banyak peristiwa besar terjadi saat bulan Muharram, seperti diselamatkannya Nabi Musa dari Firaun, Nabi Ibrahim selamat dari kobaran api, dan Nabi Isa diangkat ke langit oleh Allah SWT.

Selain itu, terdapat pula peristiwa yang memilukan terjadi di bulan ini. Peristiwa tersebut adalah tragedi Karbala yang menyebabkan terbunuhnya Husain bin Ali bin Abi Thalib, salah satu cucu Nabi Muhammad SAW.

Maka dari itu, karena banyaknya terjadi peristiwa penting pada bulan ini hendaknya kita melakukan banyak refleksi diri seperti berdoa dan ibadah. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: NU MUI

Tags

Terkini

Terpopuler