Permen Kapas Merusak Gigi Faktanya Ditemukan oleh Dokter Gigi

27 Juni 2022, 21:55 WIB
Bola-bola manisan /

ZONA SURABAYA RAYA - Permen kapas atau cotton candy sangat populer di kalangan anak-anak, bahkan dewasa.

Padahal jika terlalu banyak dikonsumsi, permen kapas dapat menyebabkan kerusakan gigi.

Dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari laman National Geographic, Senin 27 Juni 2022, permen kapas mengandung 105 kalori untuk porsi standar 28 gram. Hal ini karena besar permen kapas terdiri dari udara (tanpa kalori) dan gula murni.

Namun faktanya, permen kapas diciptakan oleh salah satu pekerjaan yang membatasi pasiennya dalam konsumsi makanan manis, yakni sang dokter gigi.

Baca Juga: Bos Perusahaan Berlian Borong 600 Mobil Suzuki Untuk Hadiah Karyawannya

William Morrison, seorang dokter gigi dan dialah penemu permen kapas. Dengan bantuan pembuat manisan bernama John C. Wharton, pada tahun 1897.

Keduanya merancang dan mematenkan mesin permen elektrik; mangkuk logam berisi kepala pemintal yang dapat diisi dengan kristal gula dan dilengkapi dengan lubang-lubang sangat kecil.

Kreasi mereka dipakai hingga sekarang —mesin-mesin permen kapas modern saat ini yang biasa kita temui.

Pemanas akan melelehkan gula, mengubahnya menjadi sirup. Pada saat yang sama, gaya putar dengan kecepatan 3.400 putaran per menit yang dihasilkan oleh kepala pemintal akan memaksa gula cair melewati lubang-lubang kecil.

Baca Juga: Satgas KTR Surabaya Mulai Pengawasan dan Operasi Yustisi, Pelanggar Bakal Didenda Rp50 Juta

Sirup akan menyemprot melalui lubang kecil dan langsung mengeras menjadi untaian panjang dan tipis layaknya benang.

Karena prosesnya begitu cepat, sirup tidak akan mengkristal, melainkan berubah menjadi bentuk padat tidak teratur layaknya kapas.

Mesin permen listrik buatan Morrison dan Wharton pertama kali menarik perhatian publik di St. Louis World’s Fair tahun 1904 —sebuah pameran besar yang berlangsung selama tujuh bulan.

Diperkirakan hampir 20 juta orang menghadiri pameran tersebut, di sana Morrison dan Wharton menjual 68.655 porsi permen kapas.

Baca Juga: Pemilik Warung Makan Prasmanan Malah Emosi Saat Didatangi Pembeli, Ternyata ini Alasannya

Mereka mengemasnya dalam kotak kayu dan memasarkannya sebagai ‘fairy floss’ atau permen peri.

Sebutan ‘permen kapas’ sendiri baru populer pada 1920-an akibat Josef Lascaux, dokter gigi yang juga menjadi penjual permen.

Josef juga berusaha (namun gagal) untuk memperbaiki mesin pembuat permen asli Morrison dan Wharton —mesin mereka cenderung menimbulkan suara, bergoyang, dan terkadang rusak.

Namun, masalah ini dipecahkan oleh Gold Medal Products of Cincinnati, pada tahun 1949.

Baca Juga: Temui Siswa Bintara Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran: Jangan Pernah Sakiti Hati Sopir Angkot

Perusahaan itu hingga kini masih menjadi produsen utama mesin permen kapas di dunia.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: National Geographic

Tags

Terkini

Terpopuler