WASPADA Jarang Tidur Bisa Picu Diabetes Loh

21 April 2022, 04:00 WIB
ilustrasi kurang tidur /orami

ZONA SURABAYA RAYA - Sering terjaga dan susah tidur? Waspada karena kebiasaan tersebut bisa memicu bahaya pada kesehatan.

Sejumlah penelitan mengungkap kurang tidur yang terjadi secara berkepanjangan bisa memicu beragam masalah kesehatan.

Mulai dari penurunan gairah seksual, depresi, hingga hipertensi.

Satu hal yang mungkin jarang disadari, kurang tidur berkepanjangan juga dapat memicu terjadinya diabetes tipe 2.

Baca Juga: Cermati, Berikut 5 Tanda Seseorang Derita Penyakit KRONIS

Diabetes secara umum terjadi ketika tubuh mengalami resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan glukosa darah tidak bisa masuk ke dalam sel.

Beberapa studi terdahulu telah mengindikasikan bahwa kurang tidur berkepanjangan bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin.

Namun, belum diketahui dengan jelas seperti apa mekanisme yang mendasarinya.

Dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari laman Express, Kamis 21 April 2022, Studi terbaru yang dikepalai oleh University of Bristol, menganalisis data dari UK Biobank, berhasil menemukan benang merah antara kurang tidur dengan risiko diabetes.

"Peneliti telah menemukan bahwa mereka yang berusia di bawah 40 tahun memiliki risiko mengalami diabetes bila mereka mengidap insomnia," jelas ahli kesehatan tidur Steve Payne dari Sleep and Snooze.

Adapun studi terbaru ini berfokus pada penilaian lima kebiasaan tidur, termasuk gejala insomnia, durasi tidur, rasa kantuk di siang hari, dan tidur siang.

Baca Juga: TERBARU! Jangan Sepelekan Penyakit ini Karena Berisiko Menyebabkan Infeksi Long Covid-19

Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang kekurangan tidur memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang jarang mengalami kesulitan tidur.

"Apa yang menyebabkan keduanya berhubungan belum diketahui," ujarnya.

Meski begitu, para ahli berspekulasi bahwa kurang tidur mungkin berkaitan dengan metabolisme glukosa dan menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Keduanya lalu mempengaruhi kadar lapar dan nafsu makan.

Salah satu hormon yang mungkin terpengaruh adalah hormon ghrelin atau hormon yang mengatur rasa lapar. Hormon lain yang juga terdampak akibat kurang tidur adalah hormon leptin, atau hormon yang mengatur rasa kenyang.

Kurang tidur diyakini bisa menyebabkan hormon ghrelin menjadi lebih tinggi dan hormon leptin menjadi lebih rendah. Kombinasi keduanya bisa memicu timbulnya kebiasaan makan tidak sehat yang berjuang pada kenaikan berat badan dan kegemukan.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Menimbulkan Penyakit

Kegemukan atau memiliki berat badan berlebih merupakan salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Kegemukan diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 hingga tujuh kali lipat.

"Ada juga fakta sederhana di mana ketika kita lelah (karena kurang tidur) kebiasaan makan menjadi tidak teratur dan kurang sehat," ungkapnya.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler