ZONA SURABAYA RAYA - Bulan Ramadhan, yang dianggap sebagai bulan berkat dan rahmat dalam ajaran Islam, menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk meningkatkan amalan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Salah satu praktik yang umum dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadhan adalah itikaf, di mana mereka memenjarakan diri di dalam masjid untuk beribadah dengan lebih khusyuk.
Menurut ajaran syariah, itikaf adalah tindakan menetap di dalam masjid dengan niat yang khusus dan mengikuti tata cara yang ditentukan.
Baca Juga: 4 Amalan Sederhana Ini Bisa Jadi Jalur Langit demi Menggapai Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Para ulama sepakat bahwa itikaf adalah sunnah, bukan wajib, kecuali jika seseorang membuat nazar untuk melaksanakannya.
Nabi Muhammad SAW biasanya melakukan itikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dengan tujuan utama untuk mencari Lailatul Qadar dan memperbanyak ibadah kepada Allah.
Waktu Utama untuk Melakukan Itikaf
Melansir YouTube Youfid TV, Meskipun itikaf dapat dilakukan kapan saja, jumhur ulama berpendapat bahwa waktu terbaik untuk melakukannya adalah selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Hal ini didasarkan pada hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW beritikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan istri-istrinya juga turut beritikaf setelah beliau wafat.
Tata Cara dan Persyaratan Itikaf
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan itikaf, antara lain: