Amalan Utama di Bulan Muharram yang Tetap Relevan di Era Sekarang

- 17 Juli 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi: doa berbuka puasa atau sahur, dekorasi ramadhan
Ilustrasi: doa berbuka puasa atau sahur, dekorasi ramadhan /PEXELS/Thirdman

 

ZONA SURABAYA RAYA - Bulan Muharram merupakan bulan yang dihormati oleh umat Muslim sebagai syahrullah (bulan Allah).

Bulan ini dianggap istimewa karena terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, yaitu puasa.

Keutamaan puasa di bulan Muharram didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits tersebut, Abu Hurairah bertanya kepada Nabi SAW tentang puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan. Nabi menjawab.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1445 Hijriah: Semangat Baru dalam Mencapai Kesuksesan dan Kedamaian

"Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram" (HR Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang besar.

Berikut bunyi hadistnya:

Baca Juga: 1 Suro 2023 Kapan? Dikenal Keramat, Ini 2 Doa Malam 1 Suro agar Hajatmu Dikabulkan, Simak Cara Bacanya

جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال: شهر الله الذي تدعونه المحرم

Artinya, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah).

Meskipun terdapat hadits lain yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lebih sering berpuasa di bulan Sya'ban daripada Muharram, ada dua tafsiran yang dapat dipahami dari hal ini.

Pertama, mungkin saja Nabi mengetahui keutamaan puasa Muharram di akhir hayatnya.

Kedua, Nabi memahami keutamaan tersebut, tetapi ia tidak banyak berpuasa di bulan Muharram karena beberapa alasan seperti sakit atau sedang dalam perjalanan.

Menurut penjelasan Al-Qurthubi, puasa Muharram lebih utama karena merupakan awal dari tahun baru.

Baca Juga: Pedoman Islam Memberikan Pinjaman Uang: Tanggung Jawab dan Pertimbangan

Mengawali tahun dengan berpuasa dianggap sebagai amalan yang sangat baik. Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak puasa di bulan Muharram.

Harapannya, puasa sunah ini tidak hanya dilakukan selama bulan Muharram, tetapi juga tetap dilaksanakan di bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga: Predikat Haji Mabrur: Tanda Kehadiran Haji yang Diterima oleh Allah SWT

Selain itu, dalam banyak hadits juga disebutkan bahwa puasa pada tanggal 10 Muharram sangat dianjurkan.

Oleh karena itu, bulan Muharram menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah, terutama puasa.

Di era yang serba modern seperti sekarang ini, amalan utama di bulan Muharram tetap relevan.

Puasa tetap menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dan memiliki keutamaan tersendiri.

Mengawali tahun baru dengan berpuasa dapat memberikan kesan spiritual yang mendalam dan membantu memperbaiki diri.

Dalam menjalankan puasa di bulan Muharram, sebaiknya kita juga tidak melupakan pentingnya menjaga sikap saling menghormati dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama umat Muslim.

Baca Juga: Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban di Idul Adha dan Urut-urutannya, Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya

Bulan Muharram juga merupakan momen untuk merefleksikan kehidupan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Musa AS serta peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Dalam mengisi bulan Muharram, selain berpuasa, kita juga bisa melakukan amalan-amalan lain seperti membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan melakukan kebaikan kepada sesama.

Baca Juga: Mengenal Tata Cara Menyembelih Kurban: Menghormati Tradisi dan Prinsip Kemanusiaan

Amalan-amalan ini dapat dilakukan secara kontemporer dan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di masa sekarang.

Sebagai umat Muslim, marilah kita manfaatkan bulan Muharram ini dengan sebaik-baiknya.

Tetaplah memperbanyak ibadah, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi, dan menjaga nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, kita dapat merasakan keberkahan dan keutamaan dari bulan yang dimuliakan ini.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: HR Ibnu Majah HR Abu Hurairah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x