Network
“Pena catatan amal itu diangkat (tidak dicatat amalnya), untuk tiga orang: orang gila sampai dia sadar, orang yang tidur sampai dia bangun, dan anak kecil sampai dia balig.” (HR. Nasa’i 3432, Abu Daud 4398, Turmudzi 1423, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth)
Keterangan senada juga diungkap dari Buku Batalkah Puasa Saya? (Rumah Fiqih, 2019) Karya Ustaz Muhammad Saiyid Mahadzir. Dalam buku itu dijelaskan, bahwa mimpi basah di siang Ramadhan tidak membatalkan puasa.
Sandaran hukum mimpi basah ketika puasa ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW perihal perkara yang membatalkan puasa.
Sabda Nabi: Tiga hal yang tidak membuat batal orang yang berpuasa: Berbekam, muntah dan mimpi (hingga keluar mani). (HR. At-Tirmizi).
Baca Juga: Kuliner Terenak Surabaya, 50 Hotel Sediakan Buka Puasa All You Can Eat Ramadhan 2023, Yuk Serbu!
Langsung Mandi Wajib
Sementara itu, Syekh Nawawi di dalam kitab Nihayatuz Zain yang dikutip dari laman resmi Nahdhatul Ulama menjelaskan puasa seorang Muslim dinyatakan batal apabila keluar air sperma karena ada persentuhan atau kontak langsung antarkulit sebagai indera perasa dengan suatu barang lain.
Misalnya mencium, menggenggam tangan atau alat kelamin menempel pada sesuatu hingga keluar air mani.
Namun, apabila proses keluarnya air sperma itu tidak disengaja atau terjadi dengan sendirinya, tanpa ada keinginan dan proses persentuhan langsung maka puasanya tidak batal.
Meski demikian, setelah sadar terbangun dari mimpi basah, dianjurkan untuk segera mandi wajib dan meneruskan puasanya hingga Maghrib.
