Inilah Mata Pencaharian Umat Manusia yang Diutamakan dalam Islam tapi sudah Banyak Ditinggalkan!

19 Juli 2023, 13:30 WIB
Inilah Mata Pencaharian Umat Manusia yang Di Utamakan Agama Islam /PIXABAY/

ZONA SURABAYA RAYA - Islam, sebagai agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia, memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi umat manusia untuk mencari penghidupan melalui beragam pekerjaan yang halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip muamalah syar'iyyah.

Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang memperkuat konsep keadilan dan memberikan peran sentral bagi keberlanjutan kehidupan.

Dalam ajaran Islam, tidak ada batasan yang tegas terhadap lapangan pekerjaan selama pekerjaan tersebut halal dan tidak melanggar ketentuan agama.

Meskipun begitu, Islam tetap memberikan penghargaan dan derajat yang berbeda atas beragam pekerjaan sebagai mata pencaharian.

Baca Juga: Amalan Malam 1 Suro dan Muharram, Lakukan Sholat ini untuk Senjata Hadapi Krisis Ekonomi

Melansir Kitab Fathul Mu‘in, di antara berbagai sektor pekerjaan, Islam memberikan keutamaan pada usaha mata pencaharian di sektor pertanian, sektor jasa, dan sektor perdagangan.

Sektor pertanian, di mata Islam, menempati kedudukan tertinggi. Pertanian diasumsikan sebagai sektor usaha yang erat kaitannya dengan alam.

Baca Juga: Bisa Melebur Dosa, Ini Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura 2023, Lengkap Arab-Latin dan Terjemahan

Sehingga para pelaku usaha di sektor ini cenderung lebih dekat pada tawakal dan ketergantungan kepada Allah SWT.

Hal ini berarti bahwa dalam usaha pertanian, seseorang lebih mengandalkan kehendak Allah dalam mengatur hasil tanamannya.

Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya menyebutkan bahwa Nabi Adam AS adalah petani, dan pertanian menjadi pekerjaan pertama yang dilakukan di atas muka bumi.

Sebagai manusia pertama, Nabi Adam AS menjadi contoh bagi umat manusia untuk berusaha dalam sektor pertanian.

Pertanian juga dianggap vital dalam kehidupan manusia karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok, terutama dalam hal logistik.

Meskipun saat ini sektor pertanian mungkin kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah dan penduduk usia produktif, namun Islam tetap menempatkan sektor ini sebagai yang utama.

Baca Juga: Amalan Utama di Bulan Muharram yang Tetap Relevan di Era Sekarang

Selanjutnya, sektor jasa atau kerajinan tangan juga menjadi salah satu sektor pekerjaan yang mendapatkan keutamaan dalam pandangan Islam.

Usaha di sektor ini mencakup beragam bidang seperti kerajinan tangan, jasa pelayanan, dan hasil keringat yang dilakukan dengan tangan.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1445 Hijriah: Semangat Baru dalam Mencapai Kesuksesan dan Kedamaian

Dalam haditsnya, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa tidak ada makanan yang lebih baik dari yang diperoleh dari hasil usaha tangan sendiri.

Contohnya, Nabi Dawud AS diketahui makan dari hasil keringatnya sendiri, menggambarkan pentingnya usaha yang dilakukan dengan tangannya sendiri.

Terakhir, Islam juga menghargai sektor perdagangan dan memberikan keberkahan tersendiri pada usaha di sektor ini.

Banyak sahabat Nabi yang terlibat dalam perdagangan dan mampu hidup sejahtera berkat sektor ini.

Perdagangan juga memiliki peran penting dalam perekonomian, karena cepatnya perputaran modal dalam sektor ini memungkinkan banyak orang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Dalam konteks ekonomi Islam, sektor pertanian, jasa, dan perdagangan saling melengkapi dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan umat manusia.

Baca Juga: 1 Suro 2023 Kapan? Dikenal Keramat, Ini 2 Doa Malam 1 Suro agar Hajatmu Dikabulkan, Simak Cara Bacanya

Islam mendorong para pemeluknya untuk bekerja secara halal dan bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa dalam mengutamakan sektor tertentu, Islam tidak mengabaikan keberagaman kemampuan dan minat individu.

Baca Juga: Pedoman Islam Memberikan Pinjaman Uang: Tanggung Jawab dan Pertimbangan

Setiap orang memiliki bakat, keterampilan, dan minat yang berbeda dalam mencari mata pencaharian.

Oleh karena itu, Islam juga mengakomodasi beragam pekerjaan lainnya selama pekerjaan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Kesimpulannya, Islam memberikan kebebasan dalam memilih mata pencaharian, namun tetap mengutamakan sektor pertanian, jasa, dan perdagangan sebagai pekerjaan yang mendapatkan derajat yang lebih tinggi.

Hal ini sejalan dengan nilai-nilai agama yang menekankan pentingnya ketergantungan pada Allah dan pelayanan kepada sesama manusia dalam mencari nafkah.

Semoga pandangan Islam ini dapat menginspirasi umat manusia untuk berusaha dengan baik dan berdaya guna bagi kehidupan mereka dan masyarakat secara keseluruhan.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Kitab Fathul Mu‘in

Tags

Terkini

Terpopuler