Diperoleh hasil Prabowo-Gibran meraih elektabilitas 59,4 persen jika menghadapi Anies-Muhaimin yang meraih 36,8 persen, dengan 3,8 persen responden belum menjawab.
Prabowo-Gibran meraih 61,2 persen jika berhadapan melawan Ganjar-Mahfud yang hanya meraih 31,7 persen, dengan 7,1 persen responden belum menjawab.
Baihaki mengungkapkan salah satu faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran meroket karna dipicu banyaknya suara pemilih Ganjar-Mahfud beralih ke Prabowo-Gibran.
"Semakin gencar serangan ke Jokowi dari pendukung pasangan Ganjar-Mahfud maka semakin banyak juga suara yang berpindah ke Prabowo-Gibran," beber dia.
Bagaimana Kinerja Parpol Pengusung Prabowo-Gibran di Jatim?
Selain faktor beralihnya suara Ganjar-Mahfud, menurut Baihaki, kerja keras kader partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Jatim juga mendorong membuahkan elektabilitas Prabowo-Gibran meroket di Jatim. Khususnya kinerja Partai Gerindra.
"Kerja parpol di Koalisi Indonesia Maju sangat masif. Program kampanyenya tepat sasaran. Ini buah kerja keras juga dari kader Gerindra di Jatim di bawah komando Anwar Sadad yang sudah bertahun-tahun gencar menyosialisasikan Prabowo," ungkap Baihaki.
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa survei ARCI menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.000 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim.
"Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," terang dia. ***