Gerhana Bulan Dapat Diamati dari Probolinggo, Ini Penjelasan Selengkapnya

- 8 November 2022, 19:10 WIB
Seorang anak kecil melihat fenomena Gerhana bulan di Probolinggo. /Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah.
Seorang anak kecil melihat fenomena Gerhana bulan di Probolinggo. /Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah. /

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Baca Juga: Fenomena Langit Langka, Gerhana Matahari akan Terjadi 4 Desember 2021, Begini Penjelasan LAPAN

Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, tetapi tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Hal ini disebabkan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus.

Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.

Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Lebar bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.

Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring Bulan semuanya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi cerah.

Hal ini disebabkan oleh mekanisme Hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: Lapan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah