Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan 129 Orang Tewas, La Nyalla Geram: Penggunaan Gas Air Mata Polisi Itu Dilarang!
Ia juga menyebut bahwa tragedi kerusuhuan suporter pertandingan Arema menghadapi Persebaya merupakan sebiah musibah yang tidak diinginkan oleh pihak manapun.
"Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kami telah berkoordinasi dengan KONI Kabupaten Probolinggo untuk mongkoordinir terkait pengerahan suporter sehingga para suporter nantinya tau langkah-langkah untuk menyelamatkan dirinya," ucap Kapolres Probolinggo.
Lebih lanjut Kapolres Probolinggo mengkonfirmasi bahwa baru terdata dua korban meninggal dunia dari Kabupaten Probolinggo dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang itu.
"Saat ini baru terdata dua yang meninggal dunia. Satu Rifki warga asal Maron, dan satu lagi warga Kraksaan atas nama Abian Hasiq Rifai berumur 18 tahun.
"Untuk korban luka-luka memang ada beberapa jadi kami meminta untuk melapor ke kepolisian terdekat sehingga dapat diberikan perawatan secara intensif," tutur Kapolres Probolinggo.
Perlu kita cermati bahwa keselamatan menjadi hal paling utama baik terhadap diri sendiri maupun orang lain yang juga ada di lokasi.
Jadi fanatisme atau keinginan untuk mendukung tim kebanggan, perlu juga disesuaikan kondisi dan tempat agar tidak mengarah ke hal anarkis.***