ZONA SURABAYA RAYA- Demo hari terakhir para serikat pekerja atau buruh kepung gedung Negara Grahadi, Surabaya. Mereka menuntut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa agar menolak upah murah UMP/UMSK 2022.
Sekjen SPSI, Fatkhul Khoir mengatakan, sebelum melakukan aksi unjuk rasa, para buruh telah melakukan long march. Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu diikuti sejumlah buruh yang lebih besar dari sebelumnya.
Fatchul menyatakan, pihaknya menargetkan agar Khofifah mendongkrak UMP/UMSK sesuai PP 36, dan optimis jika Pemprov Jatim akan menaikkan UMP/UMSK lebih tinggi.
"Target kita hari ini adalah memastikan Khofifah melakukan putusan untuk menaikkan upah tidak berdasarkan PP 36. Tapi, menaikkan upah di kisaran angka 15%, itu yang menjadi dasar tuntutan hari ini," sebut Fatchul, Selasa 30 November 2021.
Sementara itu, Plh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono yang turun ke Jalan Gubernur Suryo menerangkan, kepada para buruh terkait poin-poin usulan yang telah disepakati, diantaranya:
- Usulan upah kesepakatan, sebagaimana jalan keluar untuk usaha yang kurang mampu, yang diusulkan bupati atau wali kota oleh Gubernur Jatim hendak dipertimbangkan.
- Usulan kenaikan UMK di 38 kota atau kabupaten diakomodir Gubernur,
- Usulan tentang upah unggulan yang disampaikan wali kota atau bupati akan dipertimbangkan Gubernur.
- Formula kenaikan (dalam poin 1, 2, 3) hendak dibahas unsur serikat pekerja dan dewan pengupahan.
Heru menjelaskan, kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan seluruh unsur serikat. Mulai dari:
- SPSI,
- KSPI,
- FSPMI,
- Gasper,
- Pemprov Jatim,
- Wakapolda Jatim,
- Kapolrestabes Surabaya,
- Kepala Disnakertrans.
Heru mengaku, usulan kenaikan UMK puluhan kota atau kabupaten yang diminta para buruh akan diakomodir Gubernur Jatim. Menurutnya, Gubernur Jatim hendak rapat lagi dengan Dewan Pengupahan Jatim malam harinya. Rapat tersebut guna menentukan UMK di kota dan kabupaten se-Jatim.
Dikabarkan sebelumnya, demo buruh hari terakhir, di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa, 30 November 2021 dijaga ketat oleh aparat Gabungan guna antisipasi kericuhan.
Anggota di depan Gedung Negara Grahadi jumlah personel ditambah untuk pengamanan kali ini sebanyak 3.600 personel gabungan.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, petugas ditekankan untuk melakukan tindakan humanis dan simpatik.
"Saya berpesan kepada seluruh anggota pengamanan untuk bertindak secara profesional serta mengedepankan tindakan simpatik dan humanis dan untuk hari ini Kami menambah pasukan pengamanan dari 2.500 personel menjadi 3.600 personil," kata Yusep, Selasa , 30 November 2021
Personel ini tidak hanya dari Polrestabes Surabaya saja, namun juga dari Polsek jajaran dan polres-polres di wilayah Jawa Timur. Pengamanan juga dibantu oleh petugas dari Korem 084 Bhaskara Jaya dan Marinir serta Satpol PP, Linmas, hingga Dinas Perhubungan (Dishub).***