Kasus Covid-19 Menurun di Jatim, Khofifah: Ini Kerja Keras Semua Pihak

- 6 September 2021, 15:02 WIB
Dokumentasi para nakes saat menghibur seorang anak kecil yang menjadi pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Kota Surabaya
Dokumentasi para nakes saat menghibur seorang anak kecil yang menjadi pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Kota Surabaya /Zona Surabaya Raya/Humas Pemkot Surabaya

ZONA SURABAYA RAYA - Berdasarkan data assestmen situasi Covid-19 di laman website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021, positivity rate mingguan di Jatim telah mencapai 4,68 persen.

Dimana, capaian itu sudah sesuai standar pengendalian pandemi dari WHO yakni dibawah 5 persen. Sekaligus juga dibawah positivity rate mingguan nasional yang berada di angka 6,97 persen.

Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

Baca Juga: Surabaya Masuk Level 2, Ini Strategi Dinas Kesehatan Pastikan Capai Level 1

Dengan semakin turunnya positivity rate ini, kini hanya tersisa 4 daerah di Jatim yang saat ini berada pada zonasi assestment level 4 yaitu Kab. Ponorogo, Kab. Magetan, Kab. Blitar dan Kota Blitar. Dimana, pada awal bulan Juli dulu ada 34 kab/kota yang masuk ke level 4.

Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dan berterimakasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim.

"Alhamdulillah positivity rate mingguan kita sekarang sudah sesuai WHO di bawah 5 persen yaitu 4,68 persen, bahkan juga dibawah nasional. Ini pertama kali selama pandemi COVID-19. Hal ini berseiring bahwa zonasi daerah asesment level 4 di Jatim hanya tinggal 4 kab/kota," ungkap Khofifah, Senin, 6 September 2021.

Baca Juga: Berikut Indikasi Kota Surabaya Masuk Level 2, Eri Cahyadi: Hasil Gotong-Royong Masyarakat

Khofifah menjelaskan, capaian ini dipengaruhi oleh masifnya testing dan tracing yang lebih efektif. Dengan standar jumlah tes yang di tetapkan WHO yaitu 1:1.000 penduduk/minggu, Jatim seharusnya melakukan test 40.000/minggu.

Sementara, minggu kemarin jumlah testing di Jatim telah mencapai 90.045. Yang artinya angka tes di Jatim sudah mencapai lebih dari 2 kali lipat standar WHO.

"Idealnya testing minimal yang dilakukan di Jatim adalah kurang lebih sekitar 40.000 test tapi kita sudah berhasil mencapai lebih  2 kali lipat dari target tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Surabaya Masuk Kategori Level 2, Pengusaha RHU Antusias Tak Sabar Buka, Minta Lakukan Uji Coba Prokes

Selain itu, untuk pelacakan kasus atau tracing ratio Covid-19 di Jatim juga mengalami peningkatan yang signifikan dari yang sebelumnya 1,17 sekarang naik menjadi 11,75. Yang artinya kapasitas tracing di Jawa Timur naik 10 kali lipat.

"Harapannya ke depan positivity rate yang semakin rendah ini dan testing rate maupun tracing ratio yang semakin tinggi  bisa terus dipertahankan. Karena terbukti kombinasi ini sangat efektif menurunkan jumlah penyebaran Covid-19 di Jatim," harapnya.

Khofifah menambahkan, bahwa kombinasi menurunnya positivity rate dan tingginya tracing ratio maupun testing rate sangat mempengaruhi penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Jatim: Surabaya Masuk Kategori Level 2!

Tambahan BOR di Jatim turun menjadi 22,48 persen. Disamping itu, tingkat kematian juga menurun dari 5,5/100 ribu penduduk per minggu menjadi 2,11/100 ribu penduduk.

"Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini juga sudah berada  sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen," ujarnya.

Khofifah meminta semua pihak dapat mempertahankan capaian ini baik positivity rate maupun posisi zonasi level daerah.

Baca Juga: Benarkah Surabaya Sudah Turun ke PPKM Level 2? Begini Kriteria Kemenkes

Selain itu, seluruh elemen masyarakat diminta tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dimanapun berada. Sehingga, kedepan covid-19 makin terkendali dan terus melandai.

"Saya mohon kepada semua pihak dan masyarakat untuk  tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi,  tracing dan testingnya juga terus kita tingkatkan," pintanya.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah