Menurut Febria, para pengguna jalan terpantau melintas pada jam satu hingga jam tiga dini hari. Lantaran itu, pola penyekatan harus diubah.
"Strateginya mesti diubah. Jam 12 sampai jam enam pagi mesti lebih banyak petugas yang berjaga. Pada jam-jam tersebut telah kami ketatkan," paparnya.
Sampai saat ini, tercatat sudah ada lebih dari 15 ribuan pengguna jalan Jembatan Suraadu yang melakoni tes rapid antigen. Dari jumlah itu, terdeteksi sebanyak 316 orang yang positif COVID-19. ***