ZONA SURABAYA RAYA - Insiden kecelakaan maut yang melibatkan bus antar bus Po Sugeng Rahayu dan Po Eka di Jalan Raya Geneng, Ngawi tepatnya di depan Puskesmas Geneng memakan korban.
Kecelakaan melibatkan Bus Eka jurusan Yogyakarta-Surabaya beradu banteng dengan Bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Yogyakarta.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si., dari lokasi kejadian, kecelakaan maut yang melibatkan bus Eka dan Sugeng Rahayu tersebut terjadi pukul 04.30 pagi, Kamis 31 Agustus 2023.
Baca Juga: Prediksi Khofifah vs Gus Ipul Jilid IV di Pilgub Jatim 2024, seperti Laga El Clasico
Kronologinya, bus Eka Cepat dari arah Ngawi beradu muka dengan bus Sugeng Rahayu dari arah Madiun, dan keduanya dalam posisi sama-sama dalam kecepatan tinggi.
Kerasnya benturan dalam kecelakaan maut antara bus Eka dan Sugeng Rahayu tersebut membuat bodi bus Sugeng Rahayu rusak parah hingga muka dan atap bus terlepas dan ringsek ke aspal.
Sementara itu bus Eka juga mengalami kerusakan yang juga cukup parah dan berhenti dengan posisi muka menabrak pohon.
Akibat kecelakaan maut tersebut jalur Ngawi-Magetan ditutup sementara guna evakuasi dan oleh TKP, dan dialihkan di jalur alternatif melalui jalur perkampungan.
Lebih lanjut Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan, dalam kecelakaan maut tersebut 3 orang meninggal dunia, yakni pengemudi bus Eka dan Sugeng Rahayu serta satu orang pejalan kaki.
Baca Juga: VIDEO: Aksi Sugeng Rahayu Libas 3 Bus Sekaligus, Mira, Jaya dan Eka
Kemudian korban luka sebanyak 12 orang yakni penumpang bus.
“Korban ada 15, 3 meninggal yakni supir kedua bus ya, lalu 1 orang pejalan kaki,” ucap AKBP Argowiyono.
“Kemudian 12 korban luka ini adalah penumpang bus, jadi totalnya 15,” imbuhnya.
Untuk korban luka, lanjut Kapolres Ngawi saat ini dievakusi di RSUD Geneng dan RSUD Ngawi guna menjalani perawatan.
Mengenai penyebab pasti kecelakaan, Kapolres Ngawi masih belum bisa menyimpulkan karena masih dalam proses pendalaman.
“Penyebab pastinya kita belum bisa menyimpulkan ya, karena sekarang masih proses pendalaman, dan evakuasi korban ya,” kata Argowiyono.***