Pelajar Madrasah di Probolinggo Dikeroyok Saat Main Game

10 Oktober 2022, 12:00 WIB
Pelajar Madrasah di Probolinggo di Keroyok Saat Main Game /ZONASURABAYARAYA

ZONA SURABAYA RAYA - Seorang pelajar Madrasah Aliah (MA) di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, diduga jadi korban pengeroyokan oleh temannya.

Pelajar Madrasah berinisial EGS (18) itu, merupakan warga asal Desa Gondosuli Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.

Peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap pelajar Madrasah Aliah di Paiton Kabupaten Probolinggo ini terjadi pada Sabtu 8 Oktober 2022, malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network), saat itu EGS bermain game PlayStation (PS) sekitar pukul 19.00 WIB di rumah kakeknya.

Baca Juga: Kemenag Probolinggo Bagi-Bagi Sertifikat Halal Gratis ke UMKM, UMKM Apa Saja?

Rumah kakeknya itu tidak jauh dari rumah korban. Saat itu korban bersama dua teman lainnya yaitu FR (18) dan IL(18).

Selang bebebrapa menit kemudian, korban dijemput oleh temannya IF (19) untuk pergi ke rumah JS (18) yang berada tepat di samping rumah kakek korban.

Baca Juga: Daftar 26 Daerah di Jatim yang Memiliki Potensi Cuaca Ekstrem, Ada Probolinggo, Situbondo, Mana Lagi?

Tiba-tiba teman dari IF yang bernama PN (19), memukul korban dengan tangan kosong.

Pukulan itu mengenai mata korban sehingga ia terjatuh. Tidak hanya itu, IF juga ikut memukul korban.

Karena takut, korban kemudian melarikan diri ke rumah kakeknya dan memberitahukan hal tersebut kepada orang tuanya.

Baca Juga: RAMALAN WETON: Anak Lahir 10 Oktober Rezekinya Mengalir hingga Usia 100 Tahun, Ini Angka Keberuntungannya

Selanjutnya, korban bersama orang tuanya lantas melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian setempat.

“Siapa yang terima kalau anaknya dipukuli. Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Apalagi sampai lebam dimatanya sampai benjol juga di kepalanya,” kata AR, orang tua korban.

Sementara Kanitreskrim Polsek Pakuniran Iptu Adi Pradana membenarkan adanya laporan tindak pemukulan dan kekerasan yang melibatkan tiga pelajar di wilayah hukumnya.

“Betul, laporan sudah kami terima dan korban sudah divisum,” ujarnya.

Menurut Adi, tindak kekerasan tersebut akan ditindaklanjuti kembali pada Senin 10 Oktober 2022 atau hari ini

Sementara ini kepolisian hanya melakukan visum terhadap luka memar korban.

“Masih belum diperiksa lebih lanjut,"tegasnya.***

Editor: Rangga Putra

Tags

Terkini

Terpopuler