Enak Banget! Dipaksa Menikahi 3 Pacarnya Pria ini Malah Diberi Mahar Rp43 Juta

- 15 April 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan //Pixabay.com/Nanang Sholahudin

ZONA SURABAYA RAYA - Pernikahan menggemparkan terjadi di Thailand karena sangat tidak biasa.

Pengantin pria terkejut ketika ketiga pacarnya memintanya untuk menikah dan memberinya mahar masing-masing 100.000 baht (Rp43 juta) pada ulang tahunnya yang ke-35.

Dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari laman Thaiger.com, Jumat 15 April 2022, bersama-sama, para wanita itu memiliki total sembilan anak dengan pengantin pria, yang adalah seorang dokter pengobatan tradisional Thailand.

Diketahui keluarga poligami itu telah hidup bersama selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Pengantin Wanita Ini Meninggal saat Pernikahan, Mempelai Pria pun Dipaksa Menikahi Adiknya

Keluarga beranggotakan 13 orang itu hidup bersama dan terutama didukung melalui pekerjaan penyembuhan Seua, saat dia merawat 400-500 pasien setiap bulan.

Istri ketiga Suea, Kawinthida, menjelaskan kondisi keluarganya. “Saya ingin menyatukan keluarga saya. Ini adalah cinta yang kami miliki untuk waktu yang lama dan anak-anak kami tumbuh bersama,” tutur dia.

“Saya bertemu suami saya di kontes tato. Kami saling mengenal dan dia bilang dia sudah punya dua pasangan. Dia bilang dia seorang dokter dan dia punya anak,” papar dia.

Kawinthida menambahkan, “Dia selalu jujur dan terbuka dengan kami. Pasangan keduanya meminta saya untuk bergabung dengan mereka dan saya setuju untuk tinggal bersama mereka di bawah satu atap. Kami semua saling membantu untuk mencari nafkah dan bertahan hidup.”

Suea Supareek, tabib lokal itu adalah keturunan Brahmana. Dalam tradisi Brahmana, wanita yang membayar mahar pada pria dalam pernikahan.

Baca Juga: Pasangan ini Hanya Habiskan Rp6 Juta Untuk Biaya Pernikahan

Jadi itu sebabnya ketiga pengantin wanita diam-diam menabung uang mereka untuk memberikan mahar kepada Suea pada hari ulang tahunnya yang ke-35.

Para wanita juga memberi emas dan sertifikat tanah pada Suea.

Ternyata, para wanita itu tidak pernah bertengkar atau berkelahi, semua memiliki tugas yang jelas dan saling mendukung.

Pernikahan poligami tidak diakui dalam hukum Thailand, tetapi gaya hidup itu masih dipraktikkan beberapa orang sampai sekarang.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Thaiger.co.th


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x