ZONA SURABAYA RAYA - Sebuah insiden tawuran antar perguruan silat di Taiwan, menewaskan seorang PMI atau pekerja migran Indonesia dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Tewasnya PMI asal Trenggalek Jawa Timur karena insiden tawuran antar perguruan silat di Taiwan tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Ari Hartono.
Menurut Ari, PMI yang meninggal dalam insiden tawuran antar perguruan silat di Taiwan itu berasal dari Kecamatan Watulimo.
Dirihya mengatakan bahwa berdasarkan info yang diterima yang meninggal orang daerah Prigi, satu korban lagi masih kritis.
Baca Juga: Bisa Jadi Panutan, Pagar Nusa Kediri Bongkar Tugu Perguruan Silat dengan Sukarela
Ari mengatakan bahwa PMI yang kritis merupakan saudara dari korban yang meninggal.
Namun demikian Ari belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena pihaknya juga masih berkoordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Seperti dilansir dari media setempat, TVBS News memberitakan bahwa perseteruan antar perguruan silat yang berujung bentrok tak hanya terjadi di Indonesia.
Perseteruan antar perguruan silat ini rupanya dibawa juga oleh para anggotanya hingga ke Taiwan, tempat mereka bekerja sebagai pekerja migran.
Hinga rivalitas ini berujung pada bentrokan.
Peristiwa insiden tawuran antar perguruan silat di Taiwan tersebut terekap CCTV dan ditayangkan oleh stasiun televisi Taiwan, TVBS News.
Video insiden tawuran antar perguruan silat di Taiwan yang disiarkan pada 4 September itu diberi judul The Most Powerful Indonesian Martial Arts Club Fights in Groups.
Atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti, Klub Bela Diri Terkuat Indonesia Bertarung Secara Berkelompok Alias Tawuran.
Seperti dalam deskripsi yang dilansir dari TVBS News yang mereka buat di video tersebut, disebutkan bahwa tawuran antar 2 kelompok perguruan silat itu dimulai dari saling menantang di media sosial.
Mereka kemudian bertemu di stasiun kereta api dan terjadilah bentrokan yang tak seimbang hingga menyebabkan satu korban tewas.***