Departemen Kesehatan Afrika Selatan Konfirmasi Dua Kasus Kolera, Begini Penjelasannya!

6 Februari 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi aktivitas penduduk Afrika di tengah ancaman penyakit kolera. /msjennm/Pixabay

 

ZONA SURABAYA RAYA - Sebanyak dua kasus kolera terjadi di Afrika Selatan akibat penularan dari luar negeri.

Lantaran itu, Departemen Kesehatan Afrika Selatan mengimbau warganya untuk waspada.

Dua kasus kolera di Afrika Selatan tersebut menimpa kakak beradik yang berada sedang melakukan kunjungan ke Malawi pada bulan Januari lalu.

Malawi sebelumnya telah diserang wabah kolera mulai tahun 2022 lalu sampai Januari tahun 2023 ini.

Baca Juga: Dewa Judi Dapat Angin Segar, Arab Saudi Mau Buka Kasino dan Bakal Gandeng Investor Israel

Wabah kolera di Malawi tersebut telah menyebabkan 1.000 korban jiwa, jumlah terbanyak yang pernah terjadi di negara tersebut.

"Kedua pasien mengalami gejala (kolera) sepulang ke Johannesburg," tulis pernyataan Depkes Afrika Selatan dikutip dari Reuters, Senin, 6 Februari 2023.

Baca Juga: Calon Suami tak bisa Menghitung Uang, Pengantin Wanita Ini Ngotot Batalkan Pernikahan!

"Satu kontak erat (anggota keluarga) dari salah satu pasien dirawat di rumah sakit pada 4 Februari dengan keluhan diare dan dehidrasi, dan dianggap kemungkinan kasus (kolera)," katanya, sambil menunggu hasil tes laboratorium.

  • Apa itu penyakit kolera

Kolera merupakan penyakit yang menyebabkan infeksi diare akut karena bakteri Vibrio cholera.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian pada penderitanya jika tidak ditangani.

Makanan dan minuman yang terkontaminasi merupakan sarana penyebaran utama penyakit ini.

“Kolera bukan endemi di Afrika Selatan”, kata Depkes negara itu.

  • Catatan wabah kolera

Wabah kolera terjadi di Afrika Selatan terakhir ketika tahun 2008/2009, kala itu sebanyak 12.000 dilaporkan oleh Departemen Kesehatan.

Baca Juga: Pesawat Jetstar Mendarat Darurat Setelah Dapat Ancaman BOM

Sebelumnya negara tetangga, Zimbabwe, telah diserang wabah kolera yang menyebabkan kasus lintas batas dan penularan lokal.

Sebagai tambahan informasi wabah kolera pertama terjadi pada tahun 1817-1824.

Baca Juga: Power Bank Meledak dalam Kabin Pesawat Singapura, 2 Penumpang Terluka

Wabah ini berasal dari dekat kota Kolkata dan dengan cepat menyebar di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika Bagian Timur, dan garis pantai laut mediterania.

Akibat wabah ini tercatat ratusan ribu orang meninggal dunia. Pandemi ini merupakan yang perama melanda Asia dan Eropa dalam kurun waktu abad 19 sampai abad 20.

  • Penanganan terhadap kolera

Penanganan utama untuk seseorang yang menderita kolera adalah mencegah agar tidak dehidrasi.

Tenaga medis umumnya akan melakukan tindakan berupa pemberian oralit guna menggantikan cairan dan ion mineral di dalam tubuh.

Namun jika penderita terus memuntahkan cairan yang diberikan, maka tenaga medis umumnya akan memberikan saran kepada pihak keluarga untuk melakukan rawat inap sembari memberikan infus.

Guna mencegah penularan kolera sebaiknya selalu menjaga kebersihan diri.

Contohnya mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, utamanya ketika sebelum makan dan setelah buang air.

Terakhir juga memperhatikan kebersihan terhadap makanan yang dikonsumsi.

Utamakan mengonsumsi makanan dan minuman yang telah diolah dan terjamin kebersihannya. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran penyakit kolera.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler