Semua pemikiran Damar ternyata benar terjadi, nenek Wati sering dikasih uang lebih oleh pembeli.
Bahkan Revan, Ratih dan Ayu merasa sangat kasihan lihat Nek Wati yang sudah tua, namun masih harus bekerja keras cari uang.
Revan akhirnya membeli dagangan nek Wati membayar lebih, sementara Ayu juga memborong semua jualannya.
Damar sangat marah saat Nek Wati mengajak Ayu dan Revan ke rumahnya.
Setelah kejadian itu, Damar menghukum Nek Wati untuk tidur di luar rumah, padahal hujan sangat deras.
Keesokan harinya, salah satu warga melihat nek Wati meninggal di depan rumahnya, Damar pura-pura kaget mendengarnya.
Tentu saja semua dilakukan Damar kepada Nek Wati mendapat azab dari Allah.
Wajah Damar terkena air panas hingga istri dan anaknya meninggal dunia.
Damar juga diusir dari rumah dan hidup dijalanan, dia merasa menyesal dan marah dengan memandang langit.