Saat pulang ke Amerika dan anak pertamanya lahir, Chris masih sering terganggu dan terbayang dengan berbagai pengalaman di masa perang.
Kondisi psikis yang ia rasa tidak cocok untuk tinggal di lokasi damai, membuat Chris memutuskan untuk kembali ke medan perang.
Chris semakin menjauh dari keluarga, dan terbiasa dengan situasi perang yang kejam dan emosional. Ia banyak kehilangan rekan satu tim karena terbunuh dalam kontak senjata.
Chris kembali ke Irak sebanyak empat kali dengan berbagai misi yang diberikan kepadanya. Apalagi kedudukannya sekarang telah menjadi perwira.
Baca Juga: Buntut Anak Kiai Tersangka Pencabulan, Izin Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Dicabut
Tanggung jawab yang semakin besar makin membuat kondisi psikisnya kurang stabil.
Chris harus menjalani perawatan psikiater saat dirinya pulang ke Amerika, berharap dirinya bisa kembali pulih.***